TOPSUMBAR – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah meminta Badan Pangan Nasional (Bapanas) memberikan dukungan dalam mengantisipasi tingginya harga dan kelangkaan komoditas jagung di Sumbar.
Mahyeldi menyatakan bahwa jagung merupakan salah satu komoditas penting bagi Sumbar, karena beberapa daerah di sini menjadi sentra peternakan ayam. Oleh karena itu, perlu menjaga stabilitas stok dan harga jagung.
Ia menekankan bahwa jika harga jagung melonjak tinggi atau stoknya langka, maka masyarakat yang memiliki peternakan ayam baik untuk pedaging maupun petelur akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pakan.
Selain itu, hal ini dapat menyebabkan harga ayam dan telur melambung tinggi. Mahyeldi juga khawatir bahwa hal ini dapat memicu efek berantai dan mengganggu stabilitas harga beberapa komoditas lain serta meningkatkan tingkat inflasi.
Mahyeldi juga mengingatkan bahwa beberapa waktu lalu, terjadi kelangkaan stok jagung di Sumbar yang menyebabkan harga melonjak tinggi. Saat itu, solusi yang diambil adalah dengan mendatangkan pasokan jagung dari luar provinsi.
“Kita berharap Badan Pangan Nasional memberikan dukungan untuk stabilisasi stok dan harga ini. Sehingga tidak merugikan petani sebagai produsen, namun juga tidak merugikan peternak sebagai konsumen,” harap Mahyeldi.
Sementara itu, Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono mengakui bahwa dinamika global dan fenomena El Nino sejak Juli 2023 telah menyebabkan gejolak harga untuk komoditas beras dan jagung.
Ia menjelaskan bahwa untuk stabilisasi komoditas beras, Presiden Jokowi telah menugaskan Badan Pangan Nasional dan BULOG untuk melaksanakan penyaluran beras PHP, Gerakan Pangan Murah (GPM), melalui Bantuan Pangan Tahap I dan Tahap II.
“Langkah-langkah juga telah disiapkan oleh Pemerintah pusat untuk menstabilkan harga jagung,” katanya.
Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri melaporkan bahwa Badan Pangan Nasional untuk tahun 2023 ini, telah mengucurkan dana dekonsentrasi untuk Sumbar dengan jumlah yang cukup besar, yaitu Rp5,9 miliar. Dengan anggaran tersebut, ia optimistis dapat menjaga stabilisasi harga dan stok komoditas pangan terutama beras dan jagung.
Diketahui harga jagung di tingkat petani di Sumbar pada September 2023 telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari awalnya Rp4500 per kilogram menjadi Rp5.500 per kilogram.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumbar, Sri Wulan Astuti; Kepala Biro Perekonomian Setda Prov Sumbar, Ria Wijayanti; dan para Enumerator Kabupaten/kota se Sumbar.
(adpsb)