6. Peserta Gunakan Pakaian Adat Daerah Seperti Acara di Istana Negara
Salah satu hal yang menarik dalam peringatan Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat kali ini adalah partisipasi semua undangan yang mengenakan pakaian adat daerah.
Konsep ini mirip dengan apa yang sering digunakan dalam upacara kenegaraan di Istana Negara.
Partisipasi semua undangan menggunakan pakaian adat daerah, mereka menunjukkan kebanggaan dan identitas mereka sebagai orang Minangkabau.
Pakaian adat Sumatera Barat yang umum adalah baju kuruang basiba, sedangkan pakaian adat Sumbar yang umum dikenakan oleh perempuan adalah baju batabue.
Pakaian adat Sumatera Barat memiliki makna filosofis yang mendalam. Baju kuruang basiba melambangkan keluhuran budi pekerti dan ketangguhan orang Minangkabau. Baju batabue melambangkan keanggunan dan kecerdasan perempuan Minangkabau.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan penggunaan pakaian adat Sumbar dalam berbagai kegiatan resmi. Kebijakan ini bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Minangkabau.
7. Wakil Gubernur Audy Joinaldy dan Istri Gunakan Pakaian Adat Mentawai
Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy dan Istri mengenakan pakaian adat Mentawai saat menghadiri rapat paripurna peringatan HUT Sumbar ke-78 pada tanggal 1 Oktober 2023.
Audy mengenakan pakaian adat Mentawai yang disebut kabit. Audy Joinaldy memakai pakaian adat Mentawai yang terdiri dari atasan dan bawahan.
Atasan berupa baju berlengan panjang dan berkancing di bagian depan. Bawahan berupa celana panjang yang disebut sepak.
Sementara Istrinya, Fitria Amalia Joinaldy juga ikut mengenakan pakaian adat Mentawai. Atasan berupa baju kurung yang berlengan panjang dan berkancing di bagian depan.
Bawahan berupa rok panjang yang sudah dihiasi manik-manik dan tas terbuat dari kulit kayu.
Hiasan yang paling manarik yaitu di bagian kepala, Wakil Gubernur Audy Joinaldy dan istri juga mengenakan Ogok Manai, yaitu nama hiasan kepala khas Mentawai.