TOPSUMBAR – Wali Kota Pariaman Genius Umar membuka training bulanan penyuluh pertanian se Kota Pariaman di Ruang Pertemuan UPT, pada Senin, 11 September 2023.
Dalam sambutannya, Wako Genius menyambut baik kegiatan ini dan sekaligus menyucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir.
“Training bulanan ini merupakan agenda rutin yang diprogramkan oleh Pemko Pariaman melalui Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Kota Pariaman. Tujuannya adalah untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala dilapangan bagi para penyuluh dan bagaimana solusinya sehingga untuk kedepannya para penyuluh lebih mudah dalam melakukan kegiatan,” ungkapnya.
Kelompok Tani adalah wadah berkumpulnya petani atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan sosial, ekonomi, dan sumberdaya, kesamaan komoditas, dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Dengan berkumpulnya petani pada kelompok tani, pembangunan pertanian untuk mencapai kesejahteraan petani akan lebih terarah.
“Penyuluh ini merupakan ujung tombak dan keaktifan dari pertanian, nelayan, perikanan atau peternakan sehingga seperti apa penyuluh dilapangan dapat terlihat dari hasil tani kelompok masing – masing. Oleh karena itu, saya meminta kepada para penyuluh, untuk dapat lebih aktif. Apa yang menjadi kendala, kita carikan solusinya bersama sehingga Kota Pariaman mampu memiliki hasil tani yang melimpah, “ tambahnya.
Training bulanan penyuluh pertanian se Kota Pariaman diikuti oleh 45 orang peserta yang terdiri dari penyuluh dan kelompok jabatan fungsional. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Bidang masing – masing kegiatan.
Pada kesempatan ini, para penyuluh juga diberi kesempatan untuk menyampaikan langsung kendala yang dihadapi dilapangan seperti pupuk, peternakan dan pangan. Kendala yang diterima, langsung diberikan solusi oleh Wako Pariaman Genius Umar.
“Kita berharap penyuluh mampu menjadi aparatur pertanian yang profesional, amanah, kreatif, proaktif, serta responsif dalam pelaksanaan tugasnya memecahkan permasalahan petani di lapangan sesuai disiplin ilmu pengetahuan yang dimiliki, metodologi dan teknis analisis yang tepat sesuai keahlian masing-masing, “ ujarnya mengakhiri. (Zaituni)