Viral Siswa di Tigo Lurah Kabupaten Solok Harus Ujian di Pinggir Bukit Demi Akses Internet untuk ANBK

Viral Siswa di Tigo Lurah Kabupaten Solok Harus Ujian di Pinggir Bukit Demi Akses Internet untuk ANBK

TOPSUMBAR – Ketika tahun ajaran baru dimulai, siswa-siswa di Indonesia biasanya bersemangat menyambut tahun ajaran baru. Namun, kisah yang berbeda terjadi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, tepatnya di Nagari Tigo Lurah.

Siswa harus menempuh perjalanan selama 3 jam ke hutan yang memiliki jaringan internet, ini merupakan rutinitas yang berulang sejak model pembelajaran baru diberlakukan. Selama di sana, siswa duduk dengan beralaskan plastik untuk kegiatan ANBK

Siswa SMPN 4 Tigo Lurah harus berjuang mencari sinyal internet untuk akses pendidikan. Tak jarang mereka harus turun dan menanjak bukit untuk mendapatkan sinyal internet.

Bacaan Lainnya

Mereka harus menghadapi tantangan yang luar biasa dalam mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2023, terutama ketika berkaitan dengan akses internet.

Berikut cerita tentang ketertinggalan di Nagari Tigo Lurah, serta upaya yang telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini.

 Ketertinggalan di Tigo Lurah

Siswa di SMPN 4 Tigo Lurah, Kabupaten Solok, harus bertaruh nyawa untuk bisa mengikuti ANBK. Mengapa demikian? Karena mereka terpaksa harus berjalan kaki menuju bukit untuk mendapatkan jaringan internet yang memadai.
Pada saat ujian, mereka berada di tengah hutan belantara, yang tentu saja sangat berbahaya bagi keselamatan siswa dan para guru yang mendampingi.

Selain itu, mereka juga harus menghadapi risiko dari binatang berbisa dan binatang buas yang ada di daerah tersebut.
Para siswa ini harus mendaki dari bawah ke atas, menempuh perjalanan yang melelahkan demi mencari jaringan internet agar bisa mengikuti ANBK.

Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga, Zainal Jusmar, menjelaskan bahwa siswa-siswa ini tidak bisa mengikuti ujian di sekolah karena tidak ada akses internet. Mereka harus mencari tempat ketinggian yang memiliki akses internet untuk mengikuti kegiatan ini.

 Tantangan Akses Internet

Tantangan akses internet bukan hanya dialami oleh siswa SMPN 4 Tigo Lurah, tetapi juga dirasakan oleh siswa dari tingkatan lainnya.

ANBK 2023 dilaksanakan untuk tingkat SD, SMP, dan SMA, dan masalah ini tidak hanya terbatas pada satu sekolah. Sebelumnya, siswa-siswa di SMPN 4 Tigo Lurah harus menempuh perjalanan tiga jam ke sekolah di Kecamatan Bukit Sundi, Kabupaten Solok, untuk mendapatkan akses internet. Ini adalah masalah yang terus berulang sejak penerapan model pembelajaran daring.

 Upaya Pemerintah dan Bupati Solok

Dilansir dari anbk.kemendikbud, Pemerintah dan Bupati Solok sangat prihatin dengan kondisi ini. Bupati Solok, H. Epyardi Asda, terus berusaha melakukan berbagai upaya pembangunan untuk mengatasi masalah ini, termasuk membangun jalan seperti Jalan Kapujan-Rimbo Data dengan anggaran sebesar 36 miliar rupiah.

Selain itu, mereka juga berusaha membangun pemancar telekomunikasi, meskipun masih terkendala berbagai masalah administratif. Salah satu contohnya adalah pembangunan tower pemancar di Nagari Bukit Bais, yang terkendala surat rekomendasi dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat.

Kebutuhan Internet dalam Pendidikan

Kebutuhan akan akses internet sudah menjadi kebutuhan vital dalam pendidikan saat ini, terutama dengan model pembelajaran daring yang semakin mendominasi. Bupati Solok merasa bahwa jaringan seluler tidak hanya digunakan untuk komunikasi, tetapi juga untuk mendukung banyak aspek kehidupan, terutama dalam pendidikan.

Masalah ketertinggalan di Nagari Tigo Lurah, menjadi tantangan yang harus segera diatasi. Akses internet yang baik adalah hak setiap siswa untuk mendapatkan pendidikan yang setara dan berkualitas. Harapannya adalah bahwa upaya pemerintah dan para pemangku kepentingan dapat segera mengatasi masalah ini agar siswa-siswa di daerah tersebut dapat mengikuti ANBK dan mendapatkan pendidikan yang layak.

(Fiyu)

Pos terkait