TOPSUMBAR – Situpai Janjang kembali mewarnai warisan budaya indonesia, yang dikukuhkan menjadi warisan budaya tak benda yang istimewa.
Situpai Janjang merupakan kesenian dari anak Nagari di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Wujud perpaduan memukau antara dendang, tarian, dan dialog, menciptakan pengalaman budaya yang tak terlupakan.
Asal Usul Situpai Janjang
Kesenian ini berawal dari Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan, dan penuh dengan nilai-nilai pengajaran serta budi pekerti.Cerita-cerita yang umumnya dipersembahkan mengisahkan kehidupan masyarakat Tigo Koto Silungkang pada masa lampau. Yang menarik adalah kesenian yang masih tetap hidup dan terpelihara dengan baik hingga saat ini, baik dalam bentuk seni tutur maupun cerita randai.
Pengakuan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda
Situpai Janjang meraih pencapaian gemilang saat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengukuhkannya sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) pada tahun 2023.
Keputusan ini diambil dalam sebuah sidang yang dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Bupati Agam, Dr. Andri Warman MM, Walinagari Tigo Koto Silungkang Doni Candra S Ag, sang Maestro Situpai Janjang, Amril Sutan Chaniago, serta Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Agam, Jupri M Pd.
Jupri dalam pernyataannya menyebutkan, “Kesenian tersebut telah resmi ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) tahun 2023 oleh Tim Ahli Cagar Budaya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan Riset Dan Teknologi di Millenium Hotel Kebon Sirih Jakarta pada tanggal 30 Agustus.” Bupati Agam juga memberikan dukungan penuh untuk melestarikan cerita Situpai Janjang sebagai bagian dari warisan budaya Kabupaten Agam.
Apresiasi bagi Pemimpin yang Peduli
Saat sidang berlangsung, Tim Ahli Cagar Budaya Pusat memberikan penghargaan yang tinggi kepada Bupati Agam. Mereka mengakui bahwa Bupati Agam adalah satu-satunya kepala daerah yang sangat peduli dan mendukung kegiatan kebudayaan di wilayahnya. Ini adalah bukti konkret dari komitmen yang kuat untuk melestarikan warisan budaya yang sangat berharga.
Menghadirkan Kembali Kesenian yang Hampir Punah
Kesenian seperti Situpai Janjang adalah contoh nyata dari kekayaan budaya Indonesia yang mampu bertahan hingga saat ini. Namun, perubahan zaman dan perubahan generasi telah membuat sebagian warisan budaya terancam punah. Oleh karena itu, kita perlu melakukan upaya untuk menjaga, merawat, dan menghidupkan kembali kesenian tersebut.
Salah satu langkah positif dalam menjaga kesenian tradisional adalah melalui kegiatan Revitalisasi Kesenian Yang Hampir Punah.
Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat telah memulai inisiatif ini dengan pendokumentasian yang melibatkan 19 kabupaten/kota di wilayah tersebut. Tujuan utamanya adalah untuk menjaga, membangkitkan kembali, dan mengembangkan kebudayaan dan kesenian yang langka.
Di dunia yang terus berubah, upaya untuk merawat dan menghidupkan kembali kesenian seperti Situpai Janjang adalah bentuk penghormatan terhadap masa lalu dan warisan nenek moyang kita. Semoga Situpai Janjang terus hidup dan menjadi sumber inspirasi bagi generasi mendatang, serta menjadi bagian integral dari identitas budaya Indonesia yang sangat kaya.
(Fiyu)