Menurut data Satkorlak PB, sebanyak 1.117 orang tewas akibat gempa ini, yang tersebar di tiga kota dan empat kabupaten di Sumatra Barat, korban luka berat mencapai 1.214 orang, luka ringan 1.688 orang, korban hilang 1 orang. Sedangkan 135.448 rumah rusak berat, 65.380 rumah rusak sedang, dan 78.604 rumah rusak ringan, kabar duka ini membuat Riswadi berontak dan ingin sekali pulang.
Melihat kondisi Sumatera Barat yang sudah luluh lantak akibat gempa, tanggap darurat Mabes TNI akhirnya menerjunkan sekitar 2.700 personel untuk memberikan bantuan. Sejumlah pasukan TNI di daerah juga dimaksimalkan. Bahkan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso ketika itu juga mengeluarkan instruksi personel TNI asal Sumatera Barat untuk dipindahtugaskan ke kampung halaman untuk melakukan evakuasi pasca gempa Padang 2009. Semua anggota TNI asal Sumatera Barat diminta untuk melakukan evakuasi kepada semua anggota keluarga, sanak saudara di daerah asal masing-masing.
Sebagai tindakan awal Panglima TNI ketika itu, meminta jajaran Kodam I/Bukit Barisan seperti Korem 032/Padang, Yonif 131, 133 dan Denzipur 2 melakukan tanggap darurat. Selain itu, TNI juga mengaktifkan Pos Komando (Posko) seperti Posko UT di Mabes TNI, Poskotis di Korem 032/Padang. Sumua anggota TNI bekerja siang dan malam melakukan evakuasi di Kota Padang yang sudah porak-poranda akibat gempa 2009.
Satu tahun pasca gempa, Riswadi dipindahtugaskan dari Kalimantan ke Kodim 0304 Agam, ini merupakan nikmat yang didapat setelah gempa besar melanda kampung halamannya. Jarak antara dirinya dengan keluarga semakin dekat, setiap minggu Riswadi selalu mengunjungi keluarga ke Padang.
Agar dekat dengan keluarga, Riswadi memilih membangun kandang ternak di sebelah rumah ibunya di Gunung Sarik. Sambil memperbaiki rumah orang tuanya yang hancur akibat gempa, hobi beternak kembali dilanjutkan. Setiap libur bekerja dirinya juga sibuk menjadi tukang, sore tiba waktunya mencari rumput untuk makanan ternak. Aktifitas seperti itu dilakukan kurang lebih selama lima tahun.
Di tahun 2016 Riswadi kembali pindah tugas di Kodim 0312 Padang sampai sekarang, kandang yang telah dibangun penuh dengan hewan ternak, mulai dari kambing, sapi simental, dan beberapa ekor kelinci. Bahkan di tahun 2020 kandang yang cukup besar tersebut dipenuhi oleh 30 ekor kambing, karena banyaknya permintaan kambing dan sapi untuk kurban, satu per satu hewan ternak tersebut habis terjual.
Babinsa yang Mengabdikan Diri untuk Kemajuan Nagari
Selain meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga, hobi beternak ini juga ditularkan kepada masyarakat di Gunung Sarik, Kuranji Kota Padang. Sosialisasi tentang pakan ternak yang aman dan sehat juga dilakukan secara masif oleh Peltu Riswadi Zahar, tak segan-segan dirinya kerap melakukan edukasi pada masyarakat tentang cara menjaga kebersihan kandang dan memanfaatkan roti, buah, dan sayur bekas untuk dikomsumsi hewan ternak.