TOPSUMBAR – Suatu sore di hari Jum’at, Mak Itam datang membawa becak motor bersama dua orang anak laki-lakinya ke Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji Kota Padang. Dua orang anak laki-laki Mak Itam, Rolly (18) dan Dayat (15) menggerutu sepanjang jalan, di atas becak yang dikendarai oleh Mak Itam, Dayat mengupat pada truk-truk besar yang lalu lalang membawa tanah clay ke arah By Pass untuk dibawa ke PT Semen Padang, menyebabkan debu dan jalanan becek sepanjang dua kilometer.
Dari Jalan Raya Gunung Sarik, berjarak 30 meter ke arah Kampung Baru terlihat langkah tegap seorang laki-laki membawa karung dan arit rumput. Badan besar dan kulit kecoklatan dengan gagah memikul karung yang berisi rumput, lalu tersenyum menyapa Mak Itam dan anak-anaknya, laki-laki berbadan besar tersebut menawarkan Mak Itam dan anak-anaknya mampir untuk minum kopi.
Laki-laki berbadan besar tersebut adalah Peltu Riswadi Zahar, Mak Itam lantas memperkenalkan kedua anaknya dengan prajurit di Kodim 0312/Padang itu. Namun, Rolly dan Dayat tidak percaya teman minum kopi orang tua nya itu adalah seorang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau biasa disingkat TNI-AD.
Siapa yang akan menyangka, Peltu Riswadi Zahar adalah anggota TNI-AD, melihat sepintas laki-laki dengan pakaian lusuh dan sering memikul karung rumput itu adalah seorang abdi negara. Di Gunung Sarik, Peltu Riswadi Zahar jarang sekali ditemui jika sedang memakai seragam TNI, namun sering dijumpai ketika sedang mengendarai becak motor menelusuri kebun rumput dan sawah-sawah yang sudah dipanen, berebut batang jerami bersama warga lainnya.
Terlihat sangat sederhana, begitulah sosok Peltu Riswadi Zahar dalam kesehariannya di Gunung Sarik. Pulang bertugas dari kantornya di Kodim 0312/Padang, dirinya langsung berubah wujud menjadi peternak kambing, melihat kesederhanaan menjalani hidup, Peltu Riswadi Zahar jadi cerminan keluarga untuk dicontoh agar memiliki sifat rendah hati dan tidak sombong.
Bukan hanya di lingkungan keluarga, Peltu Riswadi Zahar juga kerap didatangi banyak orang untuk dimintai pendapat. Sikapnya yang tenang dan cara berfikir cepat membuat sosok Peltu Riswadi Zahar disukai banyak orang. Prajurit TNI yang hobi dalam bidang peternakan ini juga memiliki banyak teman, koleksi hewan ternaknya juga sering menjadi bahan kunjungan belajar cara beternak hewan seperti kambing etawa, kambing kampung, sapi jenis simental dan beberapa ekor kelinci. Bahkan kandang ternaknya sering ramai dikunjungi teman-teman setiap sore, termasuk Mak Itam dan kedua anaknya.
Sejak Kecil jadi Pahlawan Keluarga
Peltu Riswadi Zahar adalah anak seorang janda dan memiliki tiga orang adik, perjuangan hidup sejak kecil sungguh pedih dan penuh perjuangan. Masa kecil, dirinya adalah anak sulung yang tumbuh dengan kasih sayang dari seorang ayah bernama Zahar (Almarhum) dan ibu Rosmawati, memasuki usia remaja Riswadi dituntut dewasa dan menjadi tulang punggung keluarga, untuk merubah nasib dirinya rela berjuang sendiri di rantau orang.