TOPSUMBAR – Kolonel Inf. (Purn) Mohammad Dahlan Djambek dikenal sebagai seorang tokoh militer, pejuang kemerdekaan, dan menteri dalam Kabinet Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat pada tahun 1925, ia meninggal di Palupuah, Agam, pada tanggal 13 September 1961. Dahlan Djambek adalah putra dari ulama besar Minangkabau, Syekh Muhammad Jamil Jambek.
Kehidupan Awal dan Pendidikan
Dulu, Dahlan pernah belajar di Christelijk Algemene Middelbare School (AMS) di Salemba, Jakarta, dan juga diajar tentang militer oleh Jepang (Giyugun). Setelah itu, Dahlan terus berkarier dalam bidang militer hingga masa kemerdekaan.
Karier Militer
Dahlan Djambek pernah menduduki posisi sebagai Deputi III Keuangan di bawah pimpinan KSAD Abdul Haris Nasution, bersama dengan Deputi I Organisasi dan Personalia Ahmad Yani serta Deputi II Operasi dan Logistik Ibnu Sutowo setelah pemindahannya ke Markas Besar Angkatan Darat (Mabad) pada bulan Desember 1950.
BACA JUGA : Marawa Minangkabau dan Kemiripannya dengan Bendera Jerman
Namun, pada akhirnya ia melepaskan jabatannya setelah dituduh terlibat dalam kasus korupsi pembelian sepatu militer. Ia kemudian meninggalkan Jakarta dan kembali ke Padang. Di sana ia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Gerakan Bersama Anti-Komunis (Gebak) yang didirikan di Sumatra Barat pada tanggal 4 September 1957.
Bersama Gebak, Dahlan Djambek memperluas gerakan anti-komunis di Sumbar dan menyalahkan PKI sebagai penyebab keretakan dalam pemerintahan Sukarno-Hatta dan menangkap sekitar 200 orang yang terkait dengan aliran kiri. Gebak juga menjebak mereka dalam semacam kamp konsentrasi.