Nagari Tabek Panjang Agam Gelar Festival Art Show II, Bakal Usulkan Kesenian Gandang Tigo Menjadi WBTbI

TOPSUMBAR – Nagari Tabek Panjang, kecamatan Baso, kabupaten Agam gelar festival seni bertajuk Art Show II pada Rabu (20/9/2023), di lapangan parkir lapangan Baso.

Wali Nagari Tabek Panjang Doni Suhendri dalam  sambutannya, dikutip dari siaran pers Diskominfo Agam, mengungkapkan pada festival seni Art Show II yang berlangsung selama dua hari, Rabu-Kamis (20-21/9/2023), akan menampilkan berbagai kesenian yang diharapkan dapat melestarikan kesenian tradisional yang hidup dan tumbuh ditengah-tengah masyarakat di selingkar Nagari Tabek Panjang khususnya, Agam dan Sumatera Barat pada umumnya.

“Kita di Nagari Tabek Panjang memiliki ikon kesenian dengan nama Gandang Tigo, yaitu sebuah kesenian tradisional yang akan kita usulkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTbI), di samping Tengkuluak Katia yang telah terlebih dahulu kita usulkan menjadi WBTbI. Ini sebagai bentuk usaha kita dalam melestarikan seni dan budaya,” ungkap dia.

Doni Suhendri juga menyampaikan dengan bangga bahwa kesenian Gandang Tigo telah diangkat oleh seorang staf pengajar Universitas Jambi sebagai kesenian tak benda dan yang bersangkutan telah ditetapkan sebagai guru besar pada bidang seni dan pertunjukan.

“Kita turut berbangga karena kesenian Gandang Tigo yang berasal dari Nagari Tabek Panjang telah menjadikan seorang menjadi guru besar di Universitas Jambi,” ujarnya.

Adapun festival Art Show II ini diselenggarakan adalah untuk meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan mancanegara.

“Festival ini juga dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat karena saat ini di Nagari Tabek Panjang juga telah berdiri banyak homestay dan penginapan,” pungkas Doni.

Terlihat dilokasi acara turis mancanegara asal perancis  Frank dan Lucy beserta dua anaknya juga ikut menyaksikan berbagai penampilan kesenian serta pakaian yang dikenakan oleh peserta pawai alegoris.

“Kami berasal dari prancis sebagai wisatawan sangat senang bisa melihat kesenian tradisional dari daerah yang kami kunjungi termasuk di Nagari Tabek Panjang,” kata Frank yang telah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

Pawai alegoris yang diselenggarakan sebagai pembuka acara dimeriahkan oleh pelajar TK,SD dan SMA, BKMT dan Ormas lainnya juga tidak kalah menarik untuk disaksikan oleh pengunjung.

Rahmad Sekretaris Nagari Tabek Panjang yang dikonfirmasi tentang kepersertaan pawai ini menjelaskan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi

“Sampai tadi malam kita masih menerima peserta pawai dari jorong-jorong yang ada di nagari Tabek Panjang dan saat ini menurut data terdaftar sebanyak 1500 peserta pawai,” jelas dia.

Pihak Pemerintah Daerah Agam yang hadir pada kesemparan ini yaitu beberapa OPD dan staf Ahli Bupati yang sekaligus mewakili Bupati Agam Andri Warman.

Kehadiran mereka merupakan memberikan dukungan kepada nagari yang telah mengangkat tradisi dan kesenian tradisional dalam rangka melestarikan dan memperkaya seni dan budaya Kabupaten Agam.

Staf Ahli Bupati Agam, Arsyid yang membuka resmi festival ini menyampaikan apresiasi yang tinggi pada Walinagari Tabek Panjang yang telah ikut melestarikan kesenian dan tradisi kepada generasi penerus.

“Tradisi-tradisi tersebut sudah mulai hilang ditengah- tengah masyarakat yang dipengaruhi oleh budaya baru yang belum tentu sesuai dengan nilai- nilai yang ada,” ujar Arsyid.

Hal tersebut juga diamini oleh ketua Kerapatan Adat Nagari Tabek Panjang, HC Datuak Paduko Reno.

(AL)

.

Pos terkait