Terletak di dataran tinggi Bukit Barisan, udara di sekitar Danau Kembar sangat sejuk, menambah kenyamanan saat berkunjung, di Danau Kembar ini telah tersedia fasilitas wisata seperti outbond, trekking dan olahraga air.
Selain itu jarak tempuh antara kedua danau ini hanya berkisar 300 meter saja, sehingga dapat dengan mudah untuk melanjutkan petualangan di kedua danau ini.
Aktivitas para petani lokal juga menjadi hamparan lukisan pemandangan alam yang memukau dan sayang untuk dilewatkan. Bagi para pecinta kegiatan memancing, kedua danau ini merupakan tempat ideal untuk menyalurkan hobi.
Megahnya Gunung Talang dari kejauhan menambah keindahan yang mengusir penat. Kawasan Danau Kembar ini juga memiliki agrowisata yang luas, salah satunya adalah kebun teh, kebun bunga dan kebun markisa.
Fasilitas yang di suguhkan di tempat wisata ini juga terbilang lengkap, mulai dari tempat bersantai hingga rumah makan. Selain itu cottage yang nyaman juga disewakan untuk menginap bersama keluarga, yang membuat kunjungan semakin aman dan nyaman.
Kabar baik bagi para pecinta bunga, di kawasan ini ada bunga unik yang dinamai Bunga Sarai Gunuang yang diperjual belikan oleh masyarakat setempat, bunga ini diklaim dapat bertahan selama bertahun-tahun, tanpa layu.
Tertarik?, jarak tempuh dari Kota Padang menuju Danau Kembar hanya sekitar 60 km, dengan waktu tempuh 1,5 jam perjalanan. Tenang saja, sepanjang perjalanan indahnya pemandangan perbukitan, hutan, jurang-jurang dan hamparan perkebunan teh akan menemani perjalanan hingga ke tujuan.
Jejak Sejarah dan Mitos Danau Kembar
Legenda Danau Kembar ini diangkat dari cerita rakyat yang ditulis oleh Pinto Anugrah, diterbitkan pertama kali oleh Balai Bahasa Sumatera Barat tahun 2017, dengan judul Antologi Cerita Rakyat Sumatera Barat “Legenda Danau Kembar”.
Tema yang diangkat dalam cerita ini adalah tentang keserakahan yang berakhir pada petaka, dengan dibumbui keberanian dan pengorbanan. Tokoh Inyik Gadang Bahan yang digambarkan dalam cerita ini memiliki keberanian yang besar saat melawan sosok Naga, ia rela berkorban dirinya sendiri untuk melindungi warganya.
Inyik Gadang Bahan mencerminkan sifat-sifat keberanian, keteguhan dan kebijaksanaan, tokoh sang Naga mencerminkan sifat serakah dan kejahatan.
Dimana pesan moral yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah tentang betapa berbahayanya keserakahan, dan juga pentingnya untuk menilai seseorang berdasarkan penampilan fisiknya saja, pesan-pesan ini memiliki nilai moral yang penting dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Melalui keindahan wisata Danau Kembar, kita tidak hanya dapat menikmati alam yang memukau, tetapi juga dapat mengambil hikmah dari cerita legenda yang mengajarkan tentang pentingnya kebaikan, kebijaksanaan, dan konsekuensi dari perbuatan serakah. Danau Kembar menghadirkan pesan moral yang menginspirasi kita untuk menjaga alam dan berlaku baik terhadap sesama, sehingga warisan ini akan terus dipersembahkan untuk generasi mendatang.
(SR)
