Menikmati Keindahan dan Sejarah Wisata Padang Janiah di Sumatera Barat

Objek wisata Padang Janiah di Batu Busuk Kelurahan Lambung Bukik Kecamatan Pauh Kota Padang Sumatera Barat. (Dok. Topsumbar.co.id)

Menikmati Layanan Wisata Padang Janiah

Siapa yang menyangka bahwa saluran air irigasi peninggalan Kolonial Belanda bisa menjadi objek wisata? Ini terbukti ketika banyak pengguna media sosial mengunggah hasil foto-foto mereka ke Instagram.

Kok bisa? Apa yang membuat foto-foto ini begitu menarik? Ya, dampak media sosial memang sangat besar dalam menyebarkan informasi kepada publik.

Pada saat itu, foto-foto yang menggambarkan saluran irigasi dengan air yang jernih dan berwarna biru, disertai dengan pemandangan perbukitan yang diambil dari ketinggian, mulai muncul di halaman pencarian Instagram.

Bacaan Lainnya

Tentu saja, foto-foto tersebut menimbulkan rasa penasaran, sehingga banyak orang berbondong-bondong datang ke tempat tersebut.

Tidak ada yang tahu pasti siapa yang pertama kali mengunggah foto-foto tersebut. Yang jelas, tempat ini seakan menjadi destinasi wisata yang sangat Instagramable.

Bangunan tua peninggalan kolonial Belanda di Batu Busuk
Bangunan tua peninggalan kolonial Belanda di Batu Busuk

Tempat ini dikenal dengan nama Jembatan Air PLTA Kuranji atau Jembatan Air Batu Busuk. Jembatan ini terletak di kawasan Kampung Batu Busuk, Kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh, Kota Padang, Sumatera Barat. Tempat ini berjarak sekitar 15 km ke arah timur dari Kota Padang, dekat dengan kampus Universitas Andalas di Limau Manis.

Jembatan air ini telah berusia sekitar 110 tahun. Meskipun sudah cukup tua, jembatan ini masih berdiri dengan kokoh di tempatnya. Jembatan ini memiliki panjang sekitar 3.000 meter dan dibangun pada masa penjajahan Hindia Belanda.

Rahman, seorang pria berusia 50 tahun dari Kampung Batu Busuk yang mengetahui sejarah jembatan air ini, mengatakan bahwa bangunan ini sudah berusia lebih dari 100 tahun.

BACA JUGA: Maksimalkan Keindahan Wisata Hidden Gem Goa Kelelawar Padayo, New Tourism Attraction bagi Kota Padang

“Tapi saya tidak tahu pasti tahun berapa pembuatannya,” katanya dilansir dari website sipssumbar.dishut.sumbarprov.go.id.

Dibangun pada zaman Kolonial Belanda, PLTA Kuranji sebenarnya adalah pembangkit listrik tenaga air kedua yang dimiliki oleh PT Semen Padang. PLTA Kuranji diperkirakan didirikan pada tahun 1930 untuk memasok kebutuhan listrik dari pabrik semen tertua dan terbesar di Indonesia.

Popularitas tempat ini juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Kedatangan banyak orang ke tempat ini dimanfaatkan oleh warga untuk membuka bisnis penjualan minuman dan makanan ringan. Hal ini juga membantu perekonomian masyarakat setempat.

Tempat ini sangat cocok untuk semua kalangan usia, terutama para remaja dan pelajar, mulai dari SD hingga SMA. Jika melihat kondisi lingkungannya, Kampung Batu Busuk masih mempertahankan keasrian alamnya dan memiliki banyak potensi untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata, baik wisata alam maupun wisata sejarah, karena memiliki banyak peninggalan dari masa penjajahan Kolonial Belanda.

BACA JUGA: 4 Destinasi Wisata Kuliner di Kota Padang

Kampung Batu Busuk ini berlokasi di ketinggian lebih dari 255 mdpl, sehingga daerah ini memiliki udara yang sejuk dengan panorama alam yang hijau dan menyegarkan mata. Ini adalah tempat yang ideal bagi mereka yang ingin berpetualang dan menikmati waktu liburan.

Pos terkait