TOPSUMBAR – Jejak Kekayaan Budaya Sumatra Barat muncul dalam beragam tradisi yang unik dan berharga, membawa kita pada perjalanan melalui warisan yang kaya dan bervariasi di provinsi ini.
Dari seni kerajinan tanah liat Balango Galogandang hingga tradisi Bakajang yang menghadirkan kapal pesiar di sungai, serta pertunjukan seni cerita Sijobang yang memukau, Sumatera Barat menawarkan panorama kebudayaan yang mempesona.
Tidak ketinggalan, tradisi Batobo Konsi yang mewakili semangat gotong royong dalam pertanian, dan ritual Bakaua Adat yang melambangkan permohonan perlindungan dalam pertanian.
1. Balango Galogandang: Gerabah Tanah Liat
Balango Galogandang merupakan suatu tradisi pembuatan gerabah atau kerajinan tanah liat yang pernah eksis di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Gerabah ini sering dikenal dengan sebutan bulango atau taranang.
Sebuah pameo lokal mengatakan, “Tanah urang dipijak, tanah awak dijunjuang,” mengisyaratkan betapa pentingnya tradisi ini bagi masyarakat. Penjual gerabah bulango atau taranang sering mengemban peran penting dalam mengangkat dan menjunjung tradisi ini dari satu kampung ke kampung lainnya.
Namun ditengah serangan modernitas, membuat generasi muda enggan untuk melanjutkan usaha kerajinan tanah liat ini, kendati demikian, ada pengrajin lokal yang memiliki tekad tinggi untuk mempertahankan warisan budaya ini.
2. Bakajang: Kapal Pesiar Sungai Batang Maek
Berlokasi di Nagari Gunuang Malintang, Kabupaten Lima Puluh Kota, terdapat sebuah tradisi unik yang disebut Bakajang. Tradisi ini melibatkan lima kapal pesiar besar yang berlayar di sungai Batang Maek selama Hari Raya Idul Fitri.
Tradisi ini digelar dengan maksud untuk meningkatkan silaturahmi antar empat suku yang ada di jorong Nagari Gunuang Malintang.
Perahu kajang, yang atapnya terbuat dari dedaunan kering yang dirakit dengan rotan, digunakan dalam tradisi ini. Meskipun kajang dulunya adalah moda transportasi utama, saat ini Bakajang adalah cara yang digunakan untuk mengenang masa lalu.
3. Sijobang: Seni Cerita dengan Alat Musik Unik
Sijobang adalah seni cerita tradisional yang berkembang di Kabupaten Lima Puluh Kota. Yang membuat Sijobang unik adalah alat musik pengiringnya, yaitu korek api atau kecapi. Pertunjukan Sijobang bercerita tentang tokoh-tokoh terkenal, ini kerap kali mengandung pesan moral yang dalam. Pertunjukan ini biasanya ditampilkan dalam berbagai acara adat dan kegiatan sosial di daerah tersebut dan telah menjadi sarana penting untuk silaturahmi masyarakat setempat.
4. Batobo Konsi: Gotong Royong dalam Pertanian
Batobo Konsi, sebuah tradisi gotong royong masyarakat Sijunjung, kegiatan ini erat kaitannya dengan pertanian. dimana melibatkan berbagai kegiatan pertanian seperti manaruko, bersawah, berladang, dan membangun rumah bersama-sama. Tradisi ini adalah wujud nyata penerapan nilai gotong-royong yang kuat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Batobo Konsi juga berfungsi sebagai tempat untuk bersosialisasi dan mengambil keputusan penting dalam komunitas.
5. Bakaua Adat: Ritual Pertanian
Bakaua Adat, juga dikenal sebagai berkaur, tradisi yang berkaitan dengan pertanian di beberapa daerah Minangkabau, termasuk Sumatra Barat. Tradisi ini merupakan ritual tolak bala yang dilakukan sebelum atau saat memulai kegiatan pertanian. Dalam Bakaua Adat, orang-orang melantunkan doa bersama sambil berkeliling kampung dan membakar kemenyan. Pemuka keagamaan lokal memimpin acara ini, dan pakaian peserta disesuaikan dengan tempat pelaksanaannya.
Meskipun beberapa tradisi ini menghadapi tantangan dari modernitas dan kurangnya minat generasi muda, upaya mempertahankan warisan budaya ini terus dilakukan oleh individu-individu yang peduli. Semoga tradisi-tradisi ini terus hidup dan menjadi bagian integral dari identitas budaya Sumatra Barat yang kaya.