TOPSUMBAR – Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, turut serta dan membuka Rapat Koordinasi Kepala Sekolah Jenjang PAUD, SD, dan SMP di wilayah Pemerintah Kabupaten Dharmasraya. Acara ini berlangsung di Auditorium Kantor Bupati pada hari Jumat, 15 September 2023.
Dalam sambutannya, Bupati mengucapkan terima kasih atas kehadiran semua peserta dalam kegiatan rakor jenjang PAUD, SD, dan SMP se-Kabupaten Dharmasraya. Melalui forum ini, kami akan mengkaji berbagai permasalahan pendidikan di Kabupaten Dharmasraya.
“Sesuai dengan arahan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, saat ini telah diluncurkan 24 episode program Merdeka Belajar, yang bertujuan untuk membimbing potensi dan bakat siswa menuju puncak keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia serta anggota masyarakat,” ujar Bupati.
Guru-guru saat ini berlomba-lomba untuk berbagi dan berinovasi melalui platform Merdeka Mengajar. Di samping itu, kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada guru untuk berinovasi di kelas.
Dari segi pendanaan, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) kini dapat dicairkan langsung ke sekolah, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan perluasan program beasiswa, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi sekarang lebih terbuka.
“Khusus untuk Kabupaten Dharmasraya, peningkatan sarana dan prasarana pendidikan menjadi prioritas utama dalam pembangunan ke depan. Kami akan memanfaatkan semua sumber daya yang ada, baik dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU), maupun DAU murni untuk memenuhi kebutuhan seluruh siswa kita, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045,” tambah Bupati.
Bupati juga menyampaikan bahwa masih ada sekolah di wilayah ini yang mengalami kekurangan fasilitas lokal. Meskipun ada beberapa sekolah yang memiliki fasilitas berlebih. Demikian pula, masih ada kendala dalam hal mobilitas yang memprihatinkan, dan ini akan menjadi prioritas perbaikan utama.
Dalam menghadapi era digitalisasi pendidikan, kami berharap dapat menyediakan sarana dan prasarana pendukung seperti laptop, chromebook, dan lainnya untuk memastikan anak-anak kita tidak tertinggal dalam hal penguasaan teknologi, serta siap bersaing dalam kancah global yang semakin ketat.
Bupati juga mencatat bahwa pemerintah daerah tahun ini menyediakan seragam sekolah sebagai motivasi bagi para pelajar. Jumlah murid dan siswa cukup signifikan, dengan TK mencapai 5.600 orang, SD sebanyak 26.846 orang, dan SMP sebanyak 8.794 orang.
“Jika situasi keuangan mengizinkan, program ini akan kami lanjutkan setiap tahun. Insya Allah, kami akan menambah variasi seragam. Alhamdulillah, program ini mendapat respon positif dari masyarakat,” ungkap Bupati.
Sementara itu, jumlah tenaga kependidikan saat ini terdiri dari guru PNS dan PPPK, dengan TK berjumlah 37 orang, SD 1.201 orang, dan SMP 571 orang. Kekurangan guru SD sebanyak 204 orang, dan SMP sebanyak 119 orang, akan diatasi melalui rekrutmen PPPK. Bulan lalu, sebanyak 612 guru telah dilantik, dan Insya Allah, tahun ini akan ada lagi 351 guru PPPK yang direkrut.
“Ini adalah langkah untuk mengatasi kekurangan guru, sekaligus meningkatkan kesejahteraan terutama bagi guru honor. Dengan kebijakan pengangkatan PPPK setiap tahun, jumlah guru terus bertambah,” tambahnya.
Sementara jumlah sekolah penggerak baru mencapai 15 buah, jumlah ini masih sangat sedikit bila dibandingkan dengan total sekolah. Ada 294 TK, baik negeri maupun swasta. SD mencapai 168 sekolah, dan SMP sebanyak 40. Artinya, baru 4 persen dari total. Hal ini menjadi beban berat bagi sekolah penggerak yang sudah ada, untuk menggerakkan sekolah di sekitarnya. Kami berharap Dinas Pendidikan dapat bekerja lebih keras untuk mendirikan lebih banyak sekolah penggerak di Kabupaten Dharmasraya.
“Saya juga ingin mengucapkan selamat kepada 48 guru penggerak yang baru-baru ini dikukuhkan beberapa bulan lalu. Beberapa di antaranya telah dilantik sebagai Kepala Sekolah. Saat ini, jumlah calon guru penggerak angkatan 10 adalah 149 orang, tiga kali lipat dari sebelumnya. Ini adalah modal kuat bagi kita dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Terutama dalam penerapan kurikulum Merdeka yang membutuhkan perubahan mindset dari semua tenaga kependidikan di Kabupaten Dharmasraya. Kami berharap bahwa di masa depan, lebih banyak guru dari Dharmasraya akan menjadi guru penggerak,” jelasnya lagi.
Terkait dengan zonasi penerimaan siswa baru, yang menjadi perhatian banyak pihak, saya menghimbau para kepala sekolah untuk mematuhi aturan yang berlaku. Yang terpenting, mari kita pastikan bahwa semua anak dapat bersekolah, jangan sampai masalah zonasi menghambat orang tua dalam menyekolahkan anak-anak mereka.
“Saya meminta kepada seluruh Kepala Sekolah untuk memberikan bimbingan yang baik kepada guru-gurunya. Tingkatkan disiplin kerja, dan galakkan inovasi serta terobosan demi kemajuan dunia pendidikan Kabupaten Dharmasraya. Dengan banyaknya dana yang dikelola oleh sekolah, saya harap kepala sekolah dapat mengelola keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan pemerintah. Jika ada ketidakpastian, silakan tanyakan ke Dinas Pendidikan dan Inspektorat. Jangan mengambil referensi dari sekolah lain, karena jawaban mungkin berbeda,” tegas Bupati.
(YAN)