2. Ikon Jam Gadang
Jam Gadang merupakan salah satu keunikan di Sumatera Barat yang terletak di pusat kota Bukit Tinggi. Uniknya Jam Gadang yang ada di Bukit Tinggi ini menggunakan mesin yang sama dengan Big Ben dengan negara Inggris sehingga jam yang tersisa di dunia hanya ada dua yaitu Jam Gadang dan Big Ben.
Jam Gadang adalah simbol Bukit Tinggi, Sumatera Barat yang paling mencolok.
Jam Gadang dibangun oleh arsitek lokal Minang. Tahun pembuatannya adalah 1926, tinggi 26 meter dan bentuk atap mengalami tiga kali perubahan.
Selain itu, jam menara yang menjadi landmark Kota Bukit Tinggi ini tidak mengikuti kaidah penulisan angka romawi pada penulisan angka 4 (empat). Di menara lonceng, angka empat ditulis “III” bukan “IV”, yang masih menjadi perdebatan.
3. Suku Minangkabau Menganut Budaya Matrilineal
Tato Mentawai atau titi yang sebutannya di Mentawai konon merupakan tato tertua di dunia, lebih tua dari tato Mesir yang diperkirakan sudah ada sejak tahun 1300 SM. Sedangkan tato Mentawai diperkirakan sudah ada sejak kedatangan bangsa Mentawai di pantai barat Sumatera pada Zaman Logam (yaitu 1500 SM hingga 500 SM).
Suku Mentawai di Sumatera Barat menganggap tato merupakan warisan budaya yang memiliki nilai estetika dan makna simbolis yang penting bagi pemiliknya. Tato suku Mentawai disebut “titi”.
Tato atau seni tato suku Mentawai Sumatera Barat merupakan salah satu jenis tato tertua yang ada di dunia. Karena pandangan tersebut, masyarakat Mentawai umumnya memiliki tato yang menutupi hampir seluruh bagian tubuhnya, mulai dari ujung kepala hingga ujung kaki.
Tidak sembarang orang bisa membuat titi suku Mentawai. Suku Mentawai memiliki pembuat titi yang bernama sipatiti. Meski tidak ditunjuk secara adat, kehadiran Sipatiti diakui oleh masyarakat Mentawai.
Untuk membuat tato simetris, Sipatiti harus menghitung jarak antar titik secara manual menggunakan jarinya.
Selain melalui ritual, pembuatan titi juga dilakukan secara bertahap. Tahap pertama biasanya dilakukan pada usia 11-12 tahun atau pada masa remaja dan dilakukan hanya pada pangkal lengan.
Tahap selanjutnya dilakukan pada usia 18-19 tahun, dengan pembuatan tato pada bagian paha. Fase ketiga bisa dilakukan di masa dewasa dengan sasaran bagian tubuh lainnya.
4. Bunga Rafflesia Terbesar di Dunia
Bunga Rafflesia Arnoldii di Nagari Paninjauan Data Simpang Musim Dingin di Kecamatan Tanjung Gera akan mekar dan tumbuh hingga ukuran terbesar di dunia, kata Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
Pengelola Ekosistem Hutan BKSDA Agam Ade Putra mengatakan, besarnya bunga tersebut akan memecahkan rekor bunga Rafflesia Tuan-muda di Marambuang, Kecamatan Palembayan.