Topsumbar – Kecelakaan Kereta Api Bintaro 1 sangat dikenal sebagai salah satu kecelakaan terparah dalam sejarah perkeretaapian Nusantara.
Tetapi, kecelakaan tersebut belum ada apa-apanya dibanding yang terjadi di Sumatera Barat, tepatnya di kawasan Lembah Anai.
Kejadian nahas tersebut terjadi tidak hanya sekali saja, tetapi dua kali dengan pola yang sama dan memakan korban hingga ratusan orang.
Bahkan, sejarah dunia mencatat bahwa kecelakaan tersebut masuk dalam daftar kecelakaan kereta api terparah di dunia hingga saat ini.
Kecelakaan pertama terjadi pada tanggal 25 Desember 1944 sebelum kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan oleh Soekarno.
Baca juga: Legenda Tempat Wisata Lembah Harau, Inyiak Balang Hingga Keringnya Lautan
Saat itu pada hari Minggu, Kereta Api melaju dari daerah Padang Panjang menuju Kota Padang ditarik oleh lokomotif uap E 10 60 yang merupakan lokomotif khusus di jalur rel bergerigi.
Lokomotif tersebut dikenal dengan nama Mak Itam yang saat ini sudah berada di museum Kereta Api Sawahlunto dan tidak lagi berfungsi.
Saat rangkaian Kereta Api tersebut melewati sebuah jembatan tinggi yang terletak di lokasi Silaing yang saat ini menjadi lokasi rest area.
Tiba-tiba, jembatan yang dilewati tersebut terputus yang dibarengi dengan suara peluit panjang Kereta Api Mak Itam yang terjun ke dasar sungai.
Pada kejadian tersebut, korban yang berada di dalam Kereta Api tersebut ada yang tubuhnya terputus dan ada juga yang terjepit.
Dilansir dari chanel Youtube Bang Acoy, atas kejadian tersebut, sebanyak 200 orang dinyatakan meninggal dunia dan 250 orang lebih mengalami luka parah.