Tidak lama berselang, Nandito dilepaskan setelah dua orang jurnalis menyampaikan protes kepada para polisi, karena rekan mereka diamankan. Namun saat upaya itu, petugas juga mengangkat kerah baju Fachri Hamzah Jurnalis Tempo dan melontarkan ancaman.
Selain Aidil Ichlas, Nandito, Fachri Hamzah. Dasril Jurnalis Padang TV juga mendapatkan intimidasi dari kepolisian. Saat dirinya sedang mengambil gambar penangkapan salah satu pendamping dari LBH Padang tiba-tiba ada salah seorang pihak kepolisian menghalangi kameranya untuk merekam.
Oknum polisi tersebut berupaya menghentikan Dasril untuk merekam. “Sudah-sudah jangan direkam lagi,” kata salah seorang polisi kepadanya.
Ada juga, Zulia Yandani (Lia) jurnalis perempuan dari Classy FM juga mengalami kekerasan saat meliput kerusuhan tersebut. Dirinya ketika itu baru selesai salat dan mendengar kerusuhan dari lantai I Masjid Raya Sumatera Barat. Melihat situasi rusuh, lalu dirinya langsung merekam peristiwa panas tersebut.
Kedapatan sedang merekam kejadian, Lia didatangi oleh sejumlah polisi yang kemudian mengambil ponsel nya.
“Saya sudah menerangkan kalau saya wartawan, tetapi mereka tetap menarik saya dan mengangkat kedua kaki saya. Saya hendak dibawa ke mobil,” katanya.