“Ia sebelumnya dilarang mengambil gambar dan ponselnya juga berupaya direnggut,” ujarnya.
Dari data yang didapatkan AJI Padang, sedikitnya empat orang jurnalis yang menjadi korban saat kerusahan tersebut.
“Pertama adalah jurnalis Tribunnews yang bernama Nandito Putra, dirinya dihadang oleh polisi berpakaian bebas saat merekam kerusuhan,” lanjutnya.
Nandito menjelaskan, sekitar pukul 15.30 WIB, dirinya sedang melakukan siaran langsung di Facebook Tribunpadang.com dan merekam situasi pemulangan warga Jorong Pigogah Pati Bubur di pelataran Masjid Raya Sumbar.
Nandito menceritakan, mulanya kegiatan siaran langsung berjalan lancar tanpa ada gangguan. Setelah dua menit merekam kondisi warga, dirinya mengarahkan kamera ke arah aparat polisi yang sedang menarik-narik seorang perempuan. Lalu dirinya mengikuti kerumunan itu hingga jarak lebih kurang tiga meter. Saat dirinya sedang merekam, tiba-tiba datang beberapa orang oknum polisi berpakaian preman dan menarik bajunya.
“Handphone saya sempat diambil paksa. Lalu aparat tersebut menanyakan apa tujuan saya dan saya menjelaskan kalau saya sedang liputan,” ungkapnya.