3. Kabupaten Pesisir Selatan
Pertanian, termasuk produksi beras, merupakan sektor ekonomi utama bagi masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan. Meskipun memiliki lahan yang relatif sempit di bagian pesisir, masyarakatnya telah lama mengembangkan pertanian dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada. Mereka menggunakan teknik pertanian yang sesuai dengan kondisi lingkungan, serta memanfaatkan sumber daya air dari sungai-sungai dan sistem irigasi tradisional.
data Badan Pusat Statistik dalam kategori produksi beras menurut kabupaten/kota hasil KSA dalam Ton tercatat hasil produksi beras kabupaten Pesisir Selatan adalah sebesar 93,592,40 Ton
Pemerintah daerah juga terlibat dalam mendorong pertanian dan produksi beras di Kabupaten Pesisir Selatan. Mereka mengimplementasikan program-program pendukung seperti penyediaan pupuk, pelatihan pertanian, dan pengembangan infrastruktur pertanian. Dukungan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
4. Kabupaten Pasaman
Produksi beras, merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat Kabupaten Pasaman. Wilayah ini memiliki beragam jenis lahan, mulai dari dataran rendah hingga perbukitan, yang memungkinkan berbagai macam tanaman tumbuh dengan baik. Pertanian padi telah menjadi fokus utama, dan masyarakat setempat telah
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola ladang-ladang padi mereka.
Masih dari sumber yang sama menyebutkan bahwa produksi beras dari kabupaten Pasaman adalah sebesar 83,443,24 Ton
Kabupaten Pasaman juga memiliki sistem irigasi tradisional yang mendukung pertanian, terutama di wilayah yang membutuhkan pasokan air yang cukup. Sungai-sungai dan mata air dimanfaatkan untuk mengairi sawah-sawah padi, yang merupakan elemen penting dalam menjaga produktivitas pertanian.
Pemerintah daerah Kabupaten Pasaman turut serta dalam mendorong pertanian dan produksi beras. Mereka telah menerapkan berbagai program pendukung seperti penyediaan pupuk, bantuan teknis, dan pelatihan bagi petani. Selain itu, upaya modernisasi pertanian juga dilakukan melalui pengenalan teknologi yang dapat
meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
5. Kabupaten Agam
Pertanian telah menjadi salah satu pilar utama dalam perekonomian masyarakat Kabupaten Agam. Tanaman padi, sebagai sumber utama beras, tumbuh subur di berbagai bagian wilayah ini berkat kondisi alam yang mendukung. Tradisi pertanian telah diwariskan secara turun-temurun, dan masyarakat setempat telah mengembangkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola tanah dan air untuk bercocok tanam.
Pada tahun 2022, produski beras di Kabupaten Agam telah mencapai 79,692,89 Ton. dimana hasil ini didukung oleh adanya Sistem irigasi tradisional juga menjadi ciri khas pertanian di Kabupaten Agam. Sungai-sungai, mata air, dan hulu-hulu sungai dimanfaatkan untuk memasok air ke sawah-sawah padi, yang menjadi tulang
punggung produksi beras. Gotong-royong dan kerjasama masyarakat dalam mengelola sistem irigasi masih dijaga, mencerminkan nilai-nilai budaya lokal.