Tiga tahun berlalu, hubungan Shanty dan Jhony menjadi semakin lengket, hingga keduanya memutuskan untuk menjajak ke jenjang yang lebih serius lagi, yaitu ikatan pernikahan.
Sepak Terjang Kehidupan Jhony di Indonesia
Jhony adalah sosok anak yang ditinggalkan oleh salah seorang orang tuanya sejak ia berusia 12 tahun, sebagai seorang perantau dari negeri asing, Jhony selalu berusaha keras untuk mencari penghidupan yang layak di Indonesia.
Begitupun dengan Shanty, gadis berdarah Minang ini juga tengah merantau ke Jakarta pada saat itu.
Jhony melamar Shanty disaat hubungan mereka beranjak tiga tahun, berbekal keberanian dan kondisi mendesak yang mengharuskannya untuk kembali ke China, Jhony melamar Shanty melalui sang ayah, dan meminta izin untuk membawa Shanty bersamanya.
Rencana keduanya disambut baik oleh keluarga Shanty, meskipun sempat enggan melepas sang anak jauh ke negeri orang Ibunda Shanty pada akhirnya memberi izin dan melepas keduanya.
Pernikahan secara siri mereka gelar, sebelum berangkat ke China. Awalnya Shanty merasa ragu-ragu karena terkendala perbedaan bahasa, setelah mempertimbangkan matang-matang keputusannya selama dua hari, Shanty memutuskan untuk ikut Jhony ke China, berbekal rasa cintanya untuk sang suami.
Awal Mula Kehidupan Shanty di China
Shanty dan Jhony memulai keluarga kecilnya, bermodalkan sedikit uang yang mereka dapatkan saat bekerja di Jakarta, juga bantuan dana dari bos Shanty, sedikit memberikan angin segar bagi perekonomian mereka.
Saat berada di China, Shanty tidak bekerja, terkadang ia ikut bersama sang suami bekerja di kantornya di Yiwu.
Menurut pemaparan Shanty, Jhony menjadi mualaf dan mengucapkan dua kalimat syahadat di Jakarta, sebagai bukti besarnya cinta Jhony terhadap Shanty. Ia mempelajari sedikit hal tentang Islam melalui sang istri.