3. Standar Kecantikan
Wanita Mentawai akan melakukan proses kerik gigi agar terlihat cantik, proses ini akan dilakukan tanpa pembiusan, kerik gigi dilakukan ke seluruh gigi dengan cara manual menggunakan bambu atau kayu yang sudah diasah secara tajam.
Menurut masyarakat setempat tradisi ini dapat membesakan diri mereka dari sifat buruk manusia yang disebabkan oleh sad ripu yaitu hawa nafsu atau kama, tamak atau Lobha, marah atau Krodha, mabuk atau mada, iri hati atau matsarya, dan yang terkahir kebingungan atau moha.
Tradisi yang menyakitkan ini adalah sebuah keharusan para wanita di suku Metawai, karena wanita yang memiliki gigi runcing seperti hiu akan memiliki nilai lebih dibandingkan yang lainnya.
4. Peramu Racun
Masyarakat Mentawai merupakan peramu racun handal, ramuan ini dibuat dari tumbuhan yang didapat disekita uma atau rumah gadang suku ini.
Ramuan racun akan dioleskan di ujung panah dan dikeringkan di bawah sinar matahari, racun ini terkenal mematikan. Umumnya digunakan untuk berburu oleh masyarakat.
Demikianlah keunikan-keunikan dari kedua suku yang berdiam di Sumatera Barat, meskipun dijuluki sebagai suku tertua, tradisi suku Mentawai ini tidak sedikitpun tersentuh globalisasi, sehingga masih terjaga keasliannya.
(HT/SR)