6. Nagari Batu Bulek
Seperti namanya Nagari Batu Bulek yang mana batu bulek ini menyerupai dataran tinggi, orang setempat menyebutnya Puncak pato.
Objek wisata ini sangat terkenal banyak wisatawan yang berkunjung untuk menikmati suasana yang tersedia di atas puncak, kamu mampu melihat pemandangan alam sangat indah berasal dari ketinggian.
Di Puncak Pato juga banyak memiliki pohon pinus dan gubuk daerah pembuatan gula tebu, karena salah satu mata pencarian masyarakat setempat adalah menanam tebu yang kemudian di olah jadi gula.
Sebelumnya akses jalan kesini belum sebagus sekarang ini apalagi belum di aspal tapi makin lama populernya puncak ini dan makin banyak wisatawan yang berkunjung maka jalan ini telah makin bagus dan telah di aspal.
Kini Puncak Pato yang makin menawan hingga di senangi oleh para wisatawan.
Tidak ada orang yang tidak tahu Puncak Pato, sebuah kampung yang berada di ketinggian Lintau Sungayang apalagi kabarnya di sinilah di cetuskannya pertama kali falsafah formalitas minang yang di kenal dengan Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah, sama di Puncak Pato pada jaman lalu.
7. Nagari Kamang
Nagari Kamang merupakan markas para pejuang yang didalamnya punya terowongan sampai ke pasaman.
Terowongan berikut di memanfaatkan oleh para pejuang Indonesia didalam menghadapi jaman penjajahan kolonial Belanda, apalagi terowongan ini terkenal sampai ke negeri Eropa.
Nagari kamang yang gelap gulita jadi benteng tak tertembus. Bahkan Belanda tidak berani masuk ke dalam karena resikonya begitu besar bagi mereka, kecuali mereka masuk tentara maupun warga telah menunggu dengan bambu runcing atau parang. Belanda tidak kuat matanya didalam suasana gelap.
Nagari kamang berasal dari bebatuan yang sangat keras. Belanda pernah mencoba membomnya tapi tidak sukses sehingga jadi lokasi teraman untuk bersembunyi.
Tapi sayangnya, sekarang daerah ini jadi sepi tidak tersedia wisatawan karena kharismanya telah hilang semenjak daerah ini di jadikan sebagai penambangan batu kapur.
Tidak tersedia wisatawan lokal maupun mancanegara berkunjung ke sana.
Objek yang pernah berjaya pada masanya ini telah lenyap begitu saja. Yang tersedia cuma aktifitas penambangan batu kapur lengkap dengan dentuman dinamik pemecah batu.
8. Nagari Sarugo
Nagari Sarugo merupakan salah satu daerah penghasil jeruk yang tersedia di Sumatera Barat. Disini juga termask tempat tinggal gonjong yang di jadikan sebagai daerah penginapan bagi wisatawan.
Terdapat dua puluh sembilan tempat tinggal gadang yang setiap tempat tinggal punya lima gonjong kabarnya mencerminkan berasal dari rukun islam.
Akhir pekan dan libur panjang Kampung Sarugo ramai di kunjungi wisatawan. Ada yang sebatas menikmati agro wisata jeruk dan bermain di sungai.
Meskipun punya keindahan alam yang menawan, objek wisata yang menakjubkan daerah ini senantiasa kekurangan jaringan komunikasi karena daerah ini akses internet cuma mampu di dapatkan melalui jaringan wifi yang di miliki cuma sebagian orang saja.
Daerah ini merupakan salah satu daerah yang pada jaman DPRI Syafruddin Prawira negara beserta petinggi lainnya pada jaman itu ternyata pernah bermukim disini yang senantiasa mampu di jumpai sebagian bekasnya.