Bertentangan dengan Ajaran Islam
Bertolak dari kerusakan yang disebabkan oleh ilmu hitam ini, masyarakat Minangkabau banyak yang menolak keberadaan ilmu hitam ini, karena bertentangan dengan ilmu agama, yang jelas-jelas syirik dan menduakan ke Esaan Tuhan.
Meskipun harus melalui serangkaian ritual yang tidak mudah dan sangat sulit, terutama ketika si tuan akan melakukan ritual batarak dan penggalian kubur dan dikenal sebagai peninggalan nenek moyang pada zaman dahulu, ilmu ini sempat hilang dari peredaran.
Ajaran Islam yang masuk ke Minangkabau pada 6 Masehi menggeser eksistensi ilmu peninggalan nenek moyang tersebut, yang jika dirunut hingga ke masa yang lalu-lalu tak jarang praktik ilmu hitam ini menjadi salah satu penyebab terjadinya perang saudara di Minangkabau, karena terjadinya perbedaan pendapat antara kaum
adat dan kaum agama.
ketika balai-balai adat dibakar dengan dalih memurnikan dan mengembalikan ajaran Islam, kaum adat yang tersudut sempat meminta bantuan Kolonial Belanda untuk melakukan perlawanan. Sehingga terjadilah perang sporadis yang berlangsung hingga 20 tahun lamanya, yang kemudian diakhiri dengan membuat perjanjian Marapalam dengan maklumat adat basandi syara’, sayara’ basandi kitabullah.
Lantas apakah perjanjian tersebut menjadi penghapus sejarah praktik ilmu hitam di ranah Minang?. Tentu tidak. Hingga saat ini masih santer terdengar praktik ilmu hitam ini di ranah Minang. Yang mana kisah tentang Gasiang Tangkurak ini pernah disyairkan oleh Ratu Sikumbang dengan judul “Gasiang Tangkurak”.
Dalam riak legenda dan cerita yang mengalir seperti sungai meratus dalam budaya Minangkabau, Gasiang Tangkurak tetap menjadi simbol ketidakpastian dan misteri yang membentang antara dunia nyata dan gaib. Melalui mitos ini, kita diingatkan akan kekayaan warisan budaya yang mendalam dan kompleks, yang terus menerus mengalir dari generasi ke generasi.
Meskipun asal usulnya mungkin tetap dikelilingi oleh bayang-bayang, makna simbolis dan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita Gasiang Tangkurak telah memberikan makna yang mendalam bagi masyarakat Minangkabau.
Dalam pandangan ini, legenda ini tidak sekadar mengajarkan tentang ilmu hitam atau praktik magis, melainkan juga memberi kita pandangan tentang bagaimana manusia berusaha untuk memahami alam semesta yang luas dan merangkul bagian-bagian yang tak terlihat dari realitas.
Seiring dengan aliran waktu yang tidak henti, Gasiang Tangkurak terus mengundang kita untuk merenung tentang kompleksitas kepercayaan, pengertian tentang kekuatan, dan ikatan antara manusia dan dunia gaib dalam sebuah kisah yang akan terus diceritakan kepada generasi mendatang.
Dalam perjalanan panjang ke dalam alam pengetahuan dan spiritualitas, terdapat jejak yang tersembunyi, jejak yang seringkali menggoda dengan janji-janji yang menarik namun membawa risiko yang tak terduga. Ilmu hitam, dengan segala daya tariknya, adalah salah satu dari jejak tersebut.
Dalam kehidupan yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, sangat penting bagi kita untuk mencari pengetahuan, kebijaksanaan, dan kekuatan yang positif. Menggeluti ilmu hitam tidak hanya meremehkan kekuatan kebaikan, tetapi juga dapat mengganggu hubungan kita dengan alam semesta dan masyarakat.
Dalam kegelapan yang menyelimuti praktik-praktik tersebut, kita mungkin Kehilangan nilai-nilai moral yang penting dalam membentuk karakter dan pandangan kita.
Berhati-hatilah, bukan hanya terhadap bahaya yang nyata, tetapi juga terhadap risiko yang lebih dalam.
(SR)