TOPSUMBAR – Labirin kebudayaan yang kaya dan beragam di Sumatera Barat, tertoreh cerita-cerita yang menjadi rantai nyata yang mengaitkan antara realita dan dunia gaib.
Ditengah kemegahan dan keindahan alam, serta warisan budaya yang memukau terselip suatu nama yang sering diucapkan dengan rahasia dan penuh rasa dendam, yakni kebenaran tentang Gasiang Tangkurak.
Nada pentatonik, dan syair yang digumamkan di malam Kamis dan Jum’at. Tradisi lisan Minangkabau menggandeng pada wilayah samar antara mitos dan sejarah, kekuatan dan pengetahuan tersembunyi yang kita semua kenal dengan istilah teluh.
Dalam satu sudut, cerita ini merujuk pada praktik-praktik tersembunyi yang melibatkan kekuatan-kekuatan gaib untuk mencapai tujuan tertentu, Namun dalam sudut pandang lain, Gasiang Tangkurak juga menjadi jendela filosofi alam, dimana manusia dan alam bersatu dalam harmoni yang dalam.
Namun, apa sebenarnya Gasiang Tangkurak?, Apa sebenarnya yang ada dalam jejak-jejak ilmu hitam ini?, apakah sekedar legenda, atau adakah makna yang lebih dalam tersembunyi dibalik legenda ini?.
Kali ini Topsumbar akan membawa teman-teman menapaki jejak-jejak yang pernah ditempuh oleh Gasiang Tangkurak, dalam mitos dan realitas. Selamat bergabung dalam perjalanan menuju dunia misteri dan kebijaksanaan tersembunyi dari Gasiang Tangkurak.
Legenda Gasiang Tangkurak
Meskipun tidak memiliki catatan sejarah yang pasti, cerita mengenai Gasiang Tangkurak ini diwariskan secara turun-temurun, dan menjadi legenda hidup ditengah-tengah masyarakat Minangkabau.
Nama “Gasiang Tangkurak” sendiri memiliki makna yang tidak main-main. Pasalnya masyarakat meyakini ritual Gasiang Tangkurak ini merupakan suatu ilmu atau jampi yang memiliki energi gaib yang kuat, tidak hanya dalam mempengaruhi kewarasan seseorang, namun tak jarang juga membahayakan jiwa seseorang.
Tak jarang korban dari ilmu hitam ini dapat melakukan hal-hal yang di luar nalar, mulai dari kegelisahan yang tidak tertahankan hingga menyakiti diri, tak jarang dikiaskan perempuan yang terkenal ilmu hitam ini akan memanjat-manjat dinding rumah, saking besarnya dampak yang dirasakan.
Sama seperti namanya, Gasiang Tangkurak merupakan media pelet yang dibuat dari tengkorak manusia, tepatnya dibagian jidat yang kemudian dirangkai mirip dengan mainan gasing yang dijalin tali kafan.
Dilansir dari kompasiana.com Selasa (29/08/2023) Praktik ilmu hitam dengan media gasing ini akan dilakukan tepat di depan rumah si korban, atau di lokasi yang tidak terlihat oleh orang lain. Kepulan asap kemenyan yang dibakar berpadu dengan putaran gasing tengkorak, sambil dibacakan mantra nama korban menghiasi
udara, hingga korban menjadi tunduk, seperti sepenggal syair yang berbunyi.
“Jiko nyo Lalok tolong jagokan, jiko nyo tagak suruah bajalan, disiko kini denai nantikan. Tolong dijapuik, japuik tabaok, suruah nyo sujuik di kaki den, jikok tak namuah tanggangkan matonyo, tanggangkan salero bia nyo rasai, datang si mambang bia nyo nak gilo, siang malam, nyo cari denai baru nyo sanang dek nan kiro-kiro,” dikutip dari arasynews.com.
Yang mana arti syair di atas, apabila sedang tidur, tolong untuk bangunkan dia, jika sedang berdiri suruh dia untuk berjalan, aku menantikannya disini. Tolong jemput dia, sampai terbawa, suruh dia untuk bersujud di kakiku, jika tidak mau buat dia gelisah biar dia rasa, datangkan si mambang biar dia jadi gila, siang dan malam dia mencariku barulah dia akan lega setelahnya.
Ada juga yang menyebutkan bahwa tuan pemilik gasing ini di tempat-tempat sepi yang dianggap keramat dan dihuni oleh mahluk halus, yang nantinya akan diperbudak oleh sang dukun untuk melacarkan aksinya.
Dari berbagai sumber disebutkan bahwa, korban dari teluh Gasiang Tangkurak ini umumnya adalah seorang perempuan. Perempuan yang dianggap menyinggung perasaan seorang lelaki yang ia tolak atau pun yang disakiti hatinya.
Melalui ritual ini, sang perempuan akan dipaksa untuk tunduk, ditutup mata dan hatinya, hingga secara gaib ia akan tunduk dan tergila-gila hanya pada seorang lelaki saja, siapa lagi kalau bukan si pelaku.
Secara lisan kisah ini terkenal dengan sebutan Sibabau serta Puti Losung Batu yang awal dari mana berawal kisah ini tidak ada yang tau. Yang pasti ilmu ini kerap kali digunakan untuk menyakiti, memikat hati, memisahkan perempuan dengan sang terkasih, memanggil seseorang dari jarak jauh, atau apapun keinginan dari si pelaku.
Umumnya pengobatan yang dilakukan adalah dengan membawa si gadis kepada seseorang yang juga memiliki ilmu kebatinan, akan tetapi dalam hal kasus yang lebih parah, hanya si tuan pemilik gasing inilah yang bisa mengobati sang gadis.
Terdengar sepele memang, penyebab dari ditebarkannya tulah ini, akan tetapi hasil dan dampak yang diberikan tidaklah main-main.