TOPSUMBAR – HUT Kemerdekaan RI dirayakan di berbagai suasana dan bersama siapa saja, sebab dengan demikian nikmat kemerdekaan akan lebih terasa bermakna.
Hal itu juga yang dilakukan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, yang ikut merayakan Kemerdekaan bersama staf dan seorang seniman jalanan, di tengah suasana makan siang selepas Salat Jumat, 18 Agustus kemarin.
Momen unik dan penuh keakraban itu berlangsung di Rumah Makan Talua Barendo, Kota Bukittinggi. Seperti biasa, usai Salat Jumat di tengah perjalanan dinas daerah, Gubernur bersama tim berhenti makan siang bersama di rumah makan atau warung terdekat dari tempat beribadah. Rumah Makan Talua Barendo siang itu jadi pilihan.
“Kalau soal makan, ini di mana ingat saja. Tidak direncanakan mau makan di mana dan harus menu apa. Pokonya ada warung terdekat, kita mampir. Kadang jadi kejutan juga buat pemilik warung. Alhamdulillah,” kata Gubernur.
Saat momen santap siang selepas ibadah Jumat kali ini, Gubernur dan tim dihampiri seorang seniman jalanan yang meminta izin untuk unjuk kebolehan sembari menghibur para pengunjung rumah makan tersebut. Bak gayung bersambut, Gubernur pun langsung meminta beberapa judul lagu untuk dinyanyikan.
“Mainkan lagu Bareh Solok. Setelah itu, karena sekarang momen Kemerdekaan kita, coba mainkan lagu kemerdekaan,” ucap Gubernur mengajukan permintaan, yang langsung disanggupi oleh seniman jalanan tersebut.
Sejak gitar dipetik dan lagu dilantunkan, sontak Gubernur bersama tim ikut bersenandung. Bareh Solok menjadi tembang pertama yang dimainkan. Hampir semua pengunjung RM Talua Barendo ikut bernyanyi mengiringi sang seniman jalanan selaku tokoh utama dalam pertunjukan dadakan tersebut.
Lagu Bareh Solok, diakui Gubernur sebagai salah satu lagi Minang favoritnya. “Sering kita nyanyikan lagu ciptaan Bapak Nuskan Syarief ini. Apalagi bersama Ummi (sang Istri), termasuk paling sering kita menyanyikan lagu ini,” kata Gubernur lagi.
Usai tembang Bareh Solok, sang seniman jalanan pun mulai memetik gitar untuk lagu kedua, di mana lagu Indonesia Pusaka menjadi pilihan untuk dinyayikan bersama dengan Gubernur. Meski hanya diiringi instrumen gitar, lantunan Indonesia Pusaka disebut Gubernur tetap mampu membakar jiwa patriotisme setiap orang yang menyanyikannya.
“Lagu Indonesia Pusaka karya Bapak Ismail Marzuki ini membakar semangat patriotisme kita. Dapat terus memupuk dan merawat kecintaan kita kepada bangsa dan negara. Terlebih kita menyanyikannya di tengah momentum HUT Kemerdekaan RI. Tanpa direncanakan, dan bersama seniman jalanan dan warga lainnya. Ini menegaskan kembali bahwa Kemerdekaan harus kita rayakan bersama, harus kita nikmati bersama,” ucap Gubernur yang menutup akhir bait lagu tersebut dengan teriakan lantang “Merdeka”, yang sontak diikuti oleh semua pengunjung di rumah makan tersebut. (adpsb)