TOPSUMBAR – Tradisi silat di daerah kita ini sudah mulai memudar, selain akibat perkembangan zaman, juga telah banyaknya seni bela diri dari luar yang masuk. Sehingga minat generasi muda terhadap silat semakin berkurang.
Oleh sebab itu dengan adanya kegiatan Festival Silat Tradisi Nusantara ini hendaknya dapat menjadi stimulan untuk menghidupkan kembali tradisi silat khususnya di Minangkabau.
Hal tersebut diungkapkan oleh ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi dihadapan wartawan usai membuka kegiatan Festival Silat Tradisi Nusantara di halaman cafe agamjua, pada Senin, 31 Juli malam.
Polisi Gerindra itu juga berharap dengan adanya kegiatan festival silat ini hendaknya bisa mengangkat lagi nama silat Minangkabau.
Mengingat bela diri silat merupakan salah satu warisan budaya takbenda yang sudah diakui di tingkat nasional maupun internasional.
“Silat merupakan identitas kita di Minangkabau. Dahulu, setiap anak di Ranah Minang menjelang dilepas pergi merantau harus diwarisi dengan kemampuan silat jadi saya berharap seni bela diri ini akan terus terjaga dan diminati generasi muda,” tuturnya.
Supardi menambahkan, dirinya selaku Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sumatera Barat meyakini bahwasanya asal usul silat berasal dari Minangkabau, dan dikembangkan di daerah lainnya di Indonesia.
“Guru-guru mereka yang belajar di Sumbar mengembangkannya di kampung masing-masing, sehingga tidak heran gerakan dan langkahnya mirip dengan kita,” jelasnya.
Selain itu, Ia juga berharap pemerintah daerah Kabupaten/Kota di Sumatera Barat hendaknya dapat menyelenggarakan kegiatan festival silat ini, sehingga gairah silat tradisi ini terus terjaga.
Sementara itu, Kepala UPTD Taman Budaya Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, Supriyadi mengatakan kegiatan festival silat ini menghadirkan ratusan pesilat yang berasal dari perguruan silat 19 kota/kabupaten yang ada di Sumbar da juga mendatangkan 6 perguruan silat di luar Provinsi Sumatera Barat.
“Setiap perguruan memiliki ciri khasnya masing-masing, ini yang ingin kita tunjukkan kepada penonton dan masyarakat, bahwa betapa berharganya kebudayaan yang harus dilestarikan dan diwariskan kepada anak cucu kita kelak,” tuturnya. (Ton)