Jawaban Nadiem Makarim Mengenai 400 Orang Tim Bayangan
Menjawab desakan anggota DPR terkait urgensi dunia pendidikan di Indonesia, Nadim Makarim menyatakan bahwa anggota bayangan yang berjumlah 400 orang itu telah membantu Kementrian dengan berbagai inovasi yang telah mereka kembangkan bersama.
Berdasarkan pemaparan Nadiem, mereka justru merupakan inovasi budaya yang mengambil andil dalam perkembangan pendidikan di Indonesia.
Didalam rapat bersama Komisi X DPR RI Nadiem menyatakan perbaikan atas pengucapannya terkait istilah tim bayangan itu tidak diberlakukan sebagai vendor, Nadiem sendiri memastikan bahwa kebijakan yang dihasilkan oleh tim bayangan ini masih berada dibawah kebijakan direktorat terkait.
Kata Nadiem anggapan 400 orang memegang kendali terhadap seluruh direktorat yang ada di kementrian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi adalah salah, Nadiem menegaskan bahwa pemegang keputusan masih berada pada Direktorat Jenderal maupun direktur.
Menurutnya tim ini bagus untuk diterapkan di semua jenjang kedinasan, karena apabila semua kementerian memiliki tim teknologi mereka masing-masing yang bekerja sama dengan mitra, maka akan dapat melahirkan banyak aplikasi gratis guna membantu meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di Indonesia.
Nadiem sendiri mengaku konsep tim bayangan ini merupakan ide dari dirinya, yang mengejutkan banyak pihak ketika Nadiem menyampaikan tentang telah dibentuknya tim bayangan ini pada rangkaian kegiatan United Nation Transforming Education Summit di markas besar PBB di New York, Amerika Serikat.
Diketahui hal ini menjadi pemicu kemarahan Anita Jacoba pada saat rapat bersama komisi X DPR RI pada 2022
lalu. Karena dinilai tidak memberikan dampak positif apapun yang bisa dibanggakan seperti yang digembor-gemborkan oleh Nadiem Makarim sebelumnya.
Nadiem memberikan penguatan bahwa 400 tim bayangan ini merupakan tim permanen yang berfungsi sebagai mirroring terhadap Kementrian, yang dapat membantu mendorong dan dan mengimplementasikan kebijakan melalui form teknologi.
Sayangnya tidak ditemukan sumber terkait jawaban Nadiem Makarim tentang permasalahan lainnya yang sebelumnya diangkat oleh Anggota DPR RI, Anita Jacoba.
Diketahui produk teknologi yang telah diluncurkan oleh Kementrian Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi berupa Produk manager, software engineer, dan data scientist yang melahirkan aplikasi Kampus Merdeka, Merdeka Mengajar, Siplah dan lainnya, akan tetapi tidak ditemukan informasi yang cukup terkait pengoperasian dan pemanfaatan aplikasi ini oleh masyarakat.
Nadiem Meluncurkan “Marketplace” Guru
Marketplace guru sendiri merupakan databased yang terintegrasi dan didukung secara teknologi, dimana semua sekolah dapat melakukan akses penuh terhadap siapa saja orang yang bisa menjadi guru, dan juga siapa saja yang bisa diundang oleh pihak sekolah untuk menjadi guru di sekolah tersebut.
lalu siapa saja yang masuk kategori “Marketplace” guru ini?, mereka adalah guru honorer yang sudah lulus seleksi untuk menjadi calon guru ASN, yang mana sesuai dengan pemaparannya secara otomatis passinggrade mereka akan terdaftar dalam databased ini.