MENOLONG DENGAN MENGAJARKAN AJARAN ATAU CARA SERTA STRATEGI YANG SALAH UNTUK MENZOLIMI ORANG LAIN MAKA YANG MENGAJARINYA MENDAPATKAN DOSA YANG SETIMPAL DENGAN AKIBAT AJARAN SALAHNYA
Dalam hadits juga disebutkan,
وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ
“Barangsiapa yang memberi petunjuk pada kejelekan, maka ia akan mendapatkan dosa dari perbuatan jelek tersebut dan juga dosa dari orang yang mengamalkannya setelah itu tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun juga.” (HR. Muslim).
PERBUATAN MENDUKUNG YANG SALAH DAN MENIMBULKAN MUDHARAT PADA ORANG LAIN ADALAH PERBUATAN TERLARANG DALAM SUNNAH
Dari Abu Sa’id, Sa’ad bin Sinan Al Khudri radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : “Tidak boleh melakukan perbuatan (mudharat) yang mencelakakan diri sendiri dan orang lain“.( HR Ibnu Majah dan Daruqutni).
SIFAT ADU DOMBA (NAMIMAH) DITENGAH MASYARAKAT AKAN MENJADIKAN PELAKUNYA DAN PENGIKUTNYA AKAN MENDAPATKAN AZAB DI ALAM KUBURNYA
Alloh berfirman:
وَلَا تُطِع كل حلاف مهين هماز مشاء بنميم
“Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina,yang banyak mencela, yang kian ke mari menebar namimah” (QS. Al Qalam: 10-11).
Ayat di atas melarang orang beriman mengikuti orang YANG BANYAK BERSUMPAH dalam berbicara dan MENEBAR ADU DOBA DIANTARA ORANG YANG HIDUP RUKUN, sebagaimana Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
لا يَدْخُلُ الجَنَّةَ نَمَّامٌ
“Tidak masuk surga pelaku namimah” (HR. Muslim ).
Bahkan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam pernah mendengar rintihan orang yang disiksa dalam kuburnya, beliau bersabda: “Dua orang ini sedang diadzab dalam kubur. Dan mereka tidak di adzab karena sesuatu yang mereka anggap besar, namun besar (di sisi Allah). Yang pertama di adzab karena tidak menutupi auratnya ketika buang air kecil, yang kedua di adzab karena melakukan namimah” (HR. Bukhari dan Muslim).
DAN PELAKU ADU DOMBA DITENGAH MASYARAKAT ADALAH SIFAT SALING TOLONG MEMBELA KEBURUKAN, ADALAH HAMBA ALLOH YANG PALING BURUK DISISI ALLOH SWT
Dalam hadist disebutkan bahwa: “Seburuk-buruk hamba Allah adalah orang yang suka melakukan namima. Ia memisahkan orang-orang yang saling mencintai, pengkhianat terhadap orang-orang yang baik” (HR. Ahmad).
WASPADAILAH SIFAT MUNAFIK YANG ADA PADA ORANG SEKELILING KITA, KARENA SIFAT MUNAFIK DAPAT DILAKUKAN OLEH SIAPAPUN SECARA TETAP ATAU SESEKALI
Sering orang melakukan DUSTA atau INGKAR JANJI atau berbuat MENYALAHI KEWENANGAN dalam suatu jabatan di perkumpulan atau organisasi dianggap BIASA SAJA, padahal bagi orang beriman perilaku tersebut adalah CIRI ORANG MUNAFIQ, tetapi dipelihara dan dilindungi oleh pendukungnya.
Hadist dari Jamiul Ulum wal Hikam Ibnu Rajab:
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr ra, dari Nabi SAW bersabda, “Ada empat tanda seseorang disebut munafik. Jika salah satu perangai itu ada, ia berarti punya watak munafik sampai ia meninggalkannya. Empat hal itu adalah: jika berkata, berdusta; jika berjanji, tidak menepati; jika berdebat, ia berpaling dari kebenaran; jika membuat perjanjian, ia melanggar perjanjian (mengkhianati).” HR Bukhari dan Muslim).