TOPSUMBAR – Salah satu cara yang bisa dilakukan dalam menyambut hari kemerdekaan. Selain membagikan quote kemerdekaan, kalian juga bisa menyaksikan film perjuangan kemerdekaan.
Menonton film tentang perjuangan kemerdekaan para pahlawan ini berfungsi untuk mengenang perjuangan mereka. Tak hanya itu, ini bisa jadi cara dala mengingat kondisi detik-detik menuju proklamasi saat itu.
Film bertema perjuangan kemerdekaan tidak hanya mengisahkan tentang kejadiannya saja. Beberapa di antaranya bahkan memfokuskan cerita pada figur atau tokoh pahlawan yang berkaitan langsung.
Inilah beberapa rekomendasi 8 film perjuangan kemerdekaan Indonesia
1. Soekarno (2013)
Rekomendasi film perjuangan pertama adalah Soekarno. Sesuai judulnya, film yang di sutradarai Hanung Bramantyo ini mengisahkan tentangperjalanan hidup dari bapak proklamasi Soekarno.
Pada film tersebut, aktor yang berkesempatan memerankan proklamator bangsa adalah Ario Bayu. Dia beradu peran dengan Lukman Sardi yang ditunjuk sebagai pemeran Mohammad Hatta.
Film yang berdurasi 137 menit ini dipenuhi oleh bintang papan atas lainya seperti Maudy Koesnaedi hingga Sujiwo Tejo.
Berkat kualitasnya, film Soekarno mendapatkan gelar film terpuji di FFP ke-27.
2. Merah Putih (2009)
Merah Putih merupakan salah satu film yang menjadi hasil kolaborasi rumah produksi nasional dan internasional. Tak heran kualitas yang disajikan pada film yang berdurasi 108 menit ini semakin memukau.
Apalagi, Merah Putih juga termasuk film pertama dari trilogi bertema perjuangan lainya. Kedua film lanjutanya adalah Darah Garuda yang dirilis pada tahun 2010 dan Hati Merdeka pada tahun 2011.
Film yang dirilis pada tahun 2009 ini mengisahkan tentang peristiwa Agresi Militer Belanda pada tahun 1947.
Disamping itu, film perjuangan ini dibintangi oleh artis yang bernama Lukman Sardi, Donny Alamsyah, dan masih banyak lainya.
3. Tjokroaminoto (2015)
Dibandingkan rekomendasi film perjuangan lain, Tjokroaminoto menawarkan hal yang berbeda. pasalnya, film yang dirilis pada tahun 2015 ini memiliki latar belakang yang relatif jauh dari 1945. Walau begitu, film ini masih mampu memperlihatkan perjuangan kemerdekaan.
Hal ini terlihat dari bagai mana Oemar Said Tjokroaminoto dalam memperjuangkan rakyat pada zaman itu.
Setelah dirilis, film tersebut sukses menangkan tiga kategori pada festival film Indonesia tahun 2015.
Ketiga kategori tersebut adalah sinematografi terbaik, tata artistik terbaik, dan tata busana terbaik.