3. Danau Maninjau
Danau Maninjau merupakan sumber air untuk sungai Batang Sri Antokan, di salah satu bagian danau yang merupakan hulu dari Batang Sri Antokan terdapat PLTA Maninjau. Puncak tertinggi diperbukitan sekitar Danau Maninjau dikenal dengan Puncak Lawang. Untuk bisa mencapai Danau Maninjau jika dari arah Bukittinggi akan melewati jalan berkelok-kelok dikenal dengan nama Kelok 44 sepanjang 10 km mulai dari Ambun Pagi sampai ke Maninjau.
Di Indonesia Danau ini tercatat sebagai danau terluas kesebelas, Maninjau merupakan danau vulkanik ini berada di ketinggian 461,50 meter di atas permukaan laut. Luas Maninjau sekitar 99,5 km² dan memiliki kedalaman maksimum 495 meter. Cekungannya terbentuk karena letusan gunung yang bernama Sitinjau (menurut legenda setempat), hal ini dapat terlihat dari bentuk bukit sekeliling danau yang menyerupai seperti dinding. Menurut legenda di Ranah Minang, keberadaan Danau Maninjau berkaitan erat dengan kisah Bujang Sembilan.
4. Jam Gadang
Jam Gadang terletak dikawasan Kota Bukittinggi, Jam Gadang merupakan peninggalan zaman Belanda jam ini memang besar dengan ukuran luas 13×4 meter dan tinggi 26 meter yang terdiri dari beberapa tingkat. Terdapat empat jam di masing-masing sisi jam gadang, yang berukuran diameter 80 centimeter dan dibagian teratas ada bandul yang sempat patah karena bencana gempa Sumatera Barat pada tahun 2007. Yang unik dari jam gadang ini adalah penulisan angka empat romawi yang seharusnya IV tetapi ditulis dengan IIII dan ini merupakan hal yang biasa.
Jam Gadang di datangkan langsung dari kota Belanda yaitu Rotterdam, melalui pelabuhan Teluk Bayur merupakan hadiah dari Ratu Belanda untuk Rook Maker yang saat itu menjabat sebagai controuler kota Bukittinggi di tahun 1926. Jam gadang arsitekturnya dirancang oleh Yazin Sutan Gigi Ameh dan batu pertama diletakan oleh putra pertama Rook Maker yang berusia 6 tahun pada saat itu. Atap Jam Gadang sudah berubah ubah dari masa penjajahan Belanda atap Jam Gadang berbentuk bulat, saat penjajahan Jepang atap Jam Gadang memiliki bentuk klenteng, dan saat Indonesia sudah merdeka baru atap Jam Gadang dibentuk seperti atap Rumah Adat Minangkabau.
5. Istana Pagaruyung
Istana Pagaruyung terletak di Kota Batusangkar, dengan mengunjungi Istana Pagaruyung para wisatawan bisa lebih mengenal kebudayaan Minangkabau itu sendiri, Minangkabau memiliki banyak pituah dan petitihnya contoh yang paling populer adalah ” Alam Takambang Jadi Guru”, dan masih banyak lagi. Istana Pagaruyung memiliki ukiran yang ada dibangunanya yang mempunyai arti tersendiri, ada yang berarti hubungan antara niniak mamak dengan kemenakanya, tentang cara bersosial dengan rakyat, dan banyak lagi artinya.
Istana Pagaruyung adalah bagian dari istana rajo alam, Istana Pagaruyuang sudah mengalami pembugaran besar-besaran karena Istana Pagaruyuang pernah mengalami kebakaran pada awal abad 18 yang dilakukan oleh Belanda, dan direnovasi kembali seperti aslinya di tahun 1976 tetapi di tahun 2007 Istana Pagaruyung mengalami kebakaran lagi karena sambaran petir.