Alhamdulillah, Satu Titik Longsor Di Tanjung Sani Agam Telah Bisa Dilalui, Warga Sampaikan Kebutuhan Mendesak

Topsumbar – Pembukaan jalur jalan dibeberapa titik yang tertimbun akibat bencana banjir dan tanah longsor di Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam akibat hujan lebat pada Jumat dini hari (14/7/2023) lalu terus dilakukan dan berangsur- angsur mulai terbuka.

Bahkan satu titik longsor di Pangkal Tanjung, Jorong Pantas, Nagari Tanjung Sani, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam telah bisa dilalui setelah dilakukan pembersihan sepanjang hari ini oleh alat berat dari BPBD Provinsi.

Mengutip siaran pers Diskominfo Agam, Senin (17/7/2023), jalur yang telah bisa dilalui tersebut merupakan titik material longsor yang termasuk tumpukan besar selain di titik-titik lainnya.

Dari pantauan langsung di lokasi, tampak alat berat telah bisa menyelesaikan dengan dua cara pengerjaan.

Cara pertama dikeruk dengan exavator untuk menyingkirkan batu dan material berat dan dilanjutkan dengan menggunakan mesin loader untuk mendorong dan menyingkirkan material yang tersisa sebagai cara kedua.

“Alhamdulliah, kami masyarakat sangat senang dengan telah beransurnya titik-titik material longsor yang telah memutus akses kami dalam melakukan aktifitas dan kegiatan sehari-hari telah bisa dilalui,” kata salah seorang warga di titik longsor Pangkal Tanjung.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemda dan semua pihak yang turut terlibat,” sambung warga lainnya Hendri Fanz.

Hendri mengungkapkan, disamping akses jalan, mereka juga butuh kebutuhan mendesak, seperti paket data seluler.

“Dengan terjadinya bencana ini kami juga terhambat dalam berkomunikasi sehingga kalau bisa ke pihak-pihak yang mungkin mohon kami dibantu paket data seluler sehingga memudahkan komunikasi dengan keluarga, baik yang ada disekitaran Kabupaten Agam maupun keluarga yang diperantauan tentang perkembangan penanganan yang telah dilakukan pemerintah,” ujar Hendri.

Warga lainnya, Yusril juga berharap adanya bantuan bahan bakar minyak (BBM) untuk mesin tempel perahu sebagai alat transportasi air.

“Dengan bantuan BBM kami dapat memenuhi dan membeli kebutuhan sehari-hari dengan mudah karena akses darat masih ada yang belum bisa dilalui,” tuturnya.

(AL)

Pos terkait