Topsumbar – Anggota DPR RI Komisi IX, dr. Suir Syam, MKes, MMR mengajak warga jeli dengan konten media sosial dan cerdas memilih obat dan makanan yang ditawarkan di media sosial.
Ajakan tersebut disampaikan Suir Syam saat menginisiasi acara Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), Sabtu (17/6/2023) di Aula Hotel Aulia, Kota Padang Panjang, dikutip dari laman Kominfo Padang Panjang.
Dalam kegiatan ini Suir Syam menggandeng Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang.
Turut hadir Wali Kota Padang Panjang, H. Fadly Amran, BBA, Kepala BBPOM Padang, diwakili PFM Ahli Madya Linda Gusrini Fadri, S.Si, Apt, M.Farm, dan ratusan peserta terdiri dari tokoh masyarakat.
Dikatakan Suir Syam, warga harus jeli terhadap konten media sosial dan juga dibutuhkan kecerdasan dalam memilih obat dan makanan yang ditawarkan di media sosial.
“Begitu pun Dinas Kesehatan mesti melakukan pengawasan rutin ke pasar maupun ke warung-warung, mengambil sampel dan melakukan pengujian ke Laboratorium BPOM,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, sebut Suir Syam yang merupakan politisi Partai Gerindra asal Sumatera Barat, ia mengundang 500 tokoh masyarakat.
“Harapan kita para tokoh bisa menyampaikan ilmu yang didapat, disampaikan kepada anak kemenakan agar terhindar dari makanan yang berbahaya,” sebut Suir Syam yang juga mantan Wali Kota Padang Panjang dua periode (2003-2013) itu.
Sementara itu, Wali Kota Padang Panjang Fadly Amran dalam sambutannya, mengajak setiap warga hendaknya memiliki kesadaran pentingnya melakukan pengawasan obat dan makanan yang beredar di tengah masyarakat. Sebab pengawasan terhadap keduanya merupakan tanggung jawab bersama.
“Pentingnya kita mengetahui produk-produk yang beredar dengan dorongan kita bersama dan mari kita saling mengawasi,” sambung Fadly seraya menyebutkan, bila menemukan obat atau makanan yang dicurigai, ambil dan berikan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) agar diuji kelayakan bahan makanan tersebut.
Dikatakan Fadly, produk makanan di Kota Padang Panjang makin beragam. Apalagi kota ini dikenal sebagai destinasi kuliner. Oleh karena itu, bukan hanya kuantitas, kualitas makanan mesti harus diperhatikan.
“Kesehatan dan keamanan produk makanan dan minuman penting bagi perekonomian kota. Jangan sampai ada produk makanan yang tidak baik menjadi viral dan mempengaruhi penilaian terhadap kota kita ini,” ujarnya.
Sedangkan Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Padang, diwakili PFM Ahli Madya Linda Gusrini Fadri, menyebutkan masih ditemukan kandungan bahan berbahaya pada peredaran obat dan makanan.
Disebutkan Linda di satu sisi tren di kalangan masyarakat menginginkan sesuatu yang instan tanpa memperhatikan mutu dari produk yang digunakan.
“Untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, pemberdayaan masyarakat dalam memilih obat dan makanan yang kita gunakan ialah memperluas cakupan KIE tentang produk obat dan makanan yang aman,” pungkasnya.
(AL)