Topsumbar — Sebanyak 180 kasus stunting telah mendapatkan bantuan melalui Program Bapak/Bunda Asuh Stunting (BAAS) Pesisir Selatan. Hal ini disampaikan Kepala Dinas (Kadis) DPMDP2KB Pesisir Selatan, Zulkifli ketika pelaksanaan acara Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Kabupaten Pesisir Selatan di Bapedalitbang Pesisir Selatan, Kamis (22/06).
“Audit kasus stunting adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui faktor resiko penyebab stunting pada kelompok sasaran,” jelas Kadis.
Zulkifli mengatakakan kegiatan ini bertujuan untuk merumuskan intervensi yang tepat untuk mengurangi, mencegah dan memperbaiki kondisi stunting yang diderita oleh kelompok sasaran.
“Sasarannya antara lain Calon Pengantin, Ibu Hamil,Ibu pasca salin, Baduta dan balita,” ungkapnya.
Zulkifli menjelaskan lagi 180 kasus stunting ini, pihaknya telah menyalurkan bantuan dengan total Rp 46 juta, yang berasal dari donatur yang tergabung dalam Program BAAS.
“Pada tahun lalu kita mengadakan AKS sebanyak 4 kali dengan sampel audit sebanyak 14 kasus,” katanya.
Ia menambahkan pada tahun 2023 ini pihaknya melaksanakan AKS sebanyak 3 kali dimana kegiatan tersebut dipecah menjadi 3 kegiatan besar yakni Pra AKS, Diseminasi AKS dan Evaluasi Rencana Kerja Tindak Lanjut.
“Melalui Diseminasi AKS ini kita berharap ada intervensi yang tepat berdasarkan faktor resiko yang dihadapi oleh sasaran dan tersusunnya rumusan strategi dalam percepatan penurunan stunting di tahun ini,” terang Zulkifli.
Kegiatan Diseminasi AKS ini dibuka langsung oleh Wakil Bupati Pesisir Selatan Apt. Rudi Hariansyah S.Si selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting dan dihadiri oleh Kepala Perangkat Daerah, Camat dan Tenaga Kesehatan, dan mitra pemerintah lainnya. (RD)