Topsumbar – Sub Branch Manager (SBM) Rayon III Sumbar, Dery Pratama Sofyan mengungkapkan kelangkaan gas LPG 3kg di Padang Panjang diperkirakan disebabkan karena ada penyaluran yang tidak tepat sasaran.
Kelangkaan tersebut disinyalir oleh ulah beberapa oknum yang memanfaatkan momen untuk menjual harga elpiji lebih tinggi dari Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp17.000/tabung.
Ungkapan tersebut disampaikan Dery di sela-sela melakukan pemantauan lapangan operasi pasar tabung gas LPG 3kg di Padang Panjang, Kamis (15/6/2023), dikutip dari laman Kominfo Padang Panjang.
Dery mengungkapkan, sejatinya kuota elpiji 3 kg untuk Padang Panjang sudah dihitung sedemikian rupa.
“Berdasarkan perhitungan Pertamina, maka seharusnya di kota ini masih terjadi surplus LPG 3 kg. Jadi operasi pasar dilakukan untuk memastikan ketersediaan gas 3kg di lapangan dan memastikan pembelinya adalah masyarakat yang berhak atas LPG subsidi,” ungkapnya.
Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, Dery menyebutkan, ada empat kelompok sasaran yang berhak memperoleh distribusi LPG 3 kg. Yaitu rumah tangga tidak mampu, usaha mikro, petani sasaran dan nelayan sasaran.
“Sedangkan usaha laundry, hotel dan restoran tidak dibolehkan membeli LPG 3kg,” tuturnya.
Untuk memastikan distribusi tabung gas LPG 3kg tepat sasaran, imbuh Dery, Pertamina melakukan berbagai cara. Selain operasi pasar, juga sidak berkala dan penertiban pembelian LPG 3kg di pangkalan.
“Kita berharap operasi pasar ini dapat diawasi semua pihak, termasuk Pemerintah Daerah agar tepat sasaran,” harapnya.
(AL)