Topsumbar – , Pertamina melalui Sub Branch Manager (SBM) Rayon III Sumbar bersama Disperdakop UKM Kota Padang Panjang gelar operasi pasar mulai Kamis (15/6/2023) hingga Sabtu (17/6/2023).
Melansir laman Kominfo Padang Panjang, operasi pasar dilakukan dengan menyasar seluruh kelurahan yang ada di Kota Padang Panjang.
Pada operasi pasar ini, Pertamina menyiapkan 6 ribu lebih tabung gas Elpiji 3 kg melalui dua agen yaitu MT dan PT. Anggaraksa Putera Wijaya serta 56 pangkalan yang tersebar di masing-masing kelurahan.
Sub Branch Manager (SBM) Rayon III Sumbar, Dery Pratama Sofyan, mengatakan operasi pasar ini dilakukan dalam upaya pemenuhan kebutuhan elpiji masyarakat Padang Panjang.
Operasi juga bertujuan memudahkan masyarakat mendapatkan elpiji subsidi dan sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp17.000/tabung
“Operasi pasar dilakukan setelah diskusi antara Pemko Padang Panjang dengan kita Pertamina serta Dinas ESDM Sumbar kemarin di Padang. Selain itu, operasi pasar ini dilaksanakan juga untuk memastikan pemerataan elpiji di masyarakat dan sesuai dengan HET,” ujarnya saat melakukan pemantauan lapangan operasi pasar.
Disebutkannya, pola operasi pasar agar tepat sasaran telah diatur, yakni konsumen hanya boleh membeli satu tabung dengan melampirkan fotokopi KTP sebelum pembelian.
“Hal ini dilakukan supaya tidak ada lagi terjadi pengulangan pembelian dalam waktu bersamaan,” sebutnya.
Sementara itu, Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako Padang Panjang, Putra Dewangga mengatakan, pantauan pelaksanaan operasi pasar di sejumlah pangkalan, terlihat harga di tingkat pangkalan sudah sesuai dengan ketentuan, yaitu Rp17.000/tabung.
Di samping itu, katanya, juga nampak warga sudah membeli dengan melampirkan fotokopi KTP dan KK. Mereka hanya bisa membeli satu tabung.
Diharapkan ke depan penjualan LPG 3 kg dapat berjalan sebagaimana yang disaksikan pada waktu operasi pasar ini.
Putra juga meminta pada Pertamina untuk memperketat pengawasan terhadap agen dan pangkalan. Jangan sampai ada oknum yang melakukan praktik di luar ketentuan. Seperti menetapkan harga di atas HET dan mengizinkan pembelian dalam jumlah banyak, dan lainnya.
“Penyimpangan-penyimpangan seperti inilah yang akan menyebabkan gas 3 kg cepat habis dan hilang di pasaran. Pemerintah Kota siap menjadi mitra Pertamina untuk mewujudkan pendistribusian gas 3 kg tepat sasaran. Karena komoditi ini adalah barang penting yang disubsidi pemerintah, khusus untuk masyarakat miskin dan usaha mikro,” ucapnya.
(AL)