Topsumbar – Sapuan kuas terakhir yang dilakukan Brigadir Taruna Dania Nur Auliawati Sumarno menjadi penanda selesainya pengerjaan pembangunan Tugu Monumen Latsitardanus XLIII pada Jumat (2/6/2023).
Tetesan keringat yang bercucuran membasahi kaos lapangan yang dikenakan Dania bersama 20 rekan-rekannya peserta Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara ke-43 pada cuaca siang yang terik itu seakan terbayarkan dengan rampungnya salah satu agenda mereka selama melaksanakan pengabdian di Kota Solok.
Setelah menghabiskan lebih kurang 103 jam kerja dan melibatkan seluruh potensi yang ada, tugu yang berdiri kokoh di tengah bundaran Simpang Lima Kelurahan Nan Balimo, Kecamatan Tanjung Harapan ini akan diberi nama Tugu Latsitardanus XLIII. Tugu yang memiliki dimensi tinggi 367 cm dan lebar 160 cm ini nantinya akan menjadi simbol kebanggaan masyarakat tentang suksesnya pelaksanaan Latsitardanus tahun 2023 di Kota Solok.
Pembangunan tugu ini diawali dengan peletakan batu pertama pada hari Rabu, 25 Mei 2023 oleh Kolonel Laut (P) Wahyu Cahyono, selaku Komandan Resimen Taruna (Danmentar) Latsitardanus XLIII didampingi, AKBP. Supriyanto, selaku Danyontarlat 4 Kijang dan Camat Tanjung Harapan, Drs. Feri Agriadi. Pengerjaan pun dimulai, seluruh potensi yang ada didampingi tim yeknis dari Dinas PUPR Kota Solok berjibaku, berkejaran dengan waktu menyelesaikan monumen yang akan jadi catatan sejarah di Kota Solok ini.
“Tugu ini dirancang oleh Agri Arsya, ST staf pada Dinas PUPR Kota Solok, dengan konfigurasi Lima Pilar yang melambangkan Pancasila, hal ini menggambarkan kebersamaan seluruh anak bangsa yang terdiri dari berbagai suku dan agama yang tergabung dalam Latsitardanus,” kata Kepala Dinas PUPR Kota Solok, Afrizal, M.Eng.
“Puncak tugu melengkung membentuk konfigurasi atap Rumah Gadang menggambarkan kearifan lokal dan falsafah kegotoroyongan masyarakat Sumatera Barat dan warna tugu yang terdiri dari merah, kuning, hitam menggambarkan tungku tigo sajarangan merupakan bentuk kepemimpinan masyarakat minangkabau,” sambungnya.
Afrizal menambahkan, tugu ini nantinya akan diresmikan secara daring bersamaan dengan tugu-tugu lainnya di daerah bakti Latsitardanus XLIII di Sumatera Barat oleh Danjen Akademi Militer, dan untuk kita di Kota Solok, direncanakan akan diresmikan oleh Wali Kota Solok ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wali Kota Solok, Danmentarlat dan Danyontarlat 4 Kijang.
Sentuhan pencahayaan yang dipasang oleh Dinas Perhubungan menambah nilai estetik tugu pada senja dan malam hari. Sesuai dengan usulan Danyontarlat Kijang, tugu ini akan diukir seluruh nama peserta Latsitardanus XLIII dan pengasuh yang telah membaktikan dirinya di Kota Solok.
Suatu saat kelak barangkali putaran roda kehidupan akan membawa salah satu dari mereka datang kembali ke kota ini dan mereka bisa melihat bahwa nama mereka dan rekan-rekan seangkatannya masih tertulis di prasasti tugu ini, atau jika nasib mempertemukan anak keturunan mereka mengikuti kegiatan yang sama entah berapa puluh tahun lagi di kota ini, monumen ini jadi saksi bahwa orangtuanya pernah jadi bagian sejarah di kota ini.
“Tentunya kita berharap masyarakat sekitar untuk menjaga keindahan tugu ini, merawat dan memelihara jauh lebih penting dari sekedar membangun,” demikan harapan Feri Agriadi selaku Camat Tanjung Harapan. (gra)