Pastikan Tidak Ada Patahan Pembelajaran, Yunesti Rusma Yul Anwar Ikuti Komitmen Bersama Dukung Gerakan Transisi PAUD Ke SD

Topsumbar – Bunda PAUD Kabupaten Pesisir Selatan Yunesti Rusma Yul Anwar mengikuti kegiatan komitmen bersama Bunda PAUD untuk mendukung gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, Selasa (6/6/2023) malam di The Sultan Hotel Jl.Gatot Subroto Jakarta Pusat.

Kegiatan yang dilaksanakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan menghadirkan peserta dari kalangan pengajar PAUD tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, kepala dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/kota, internal riset dan teknologi, UPT Ristek dan mitra pemerintah pada 6-7 Juni 2023.

Kegiatan yang dibuka Tim Staf Khusus Menteri Bidang Isu Strategis Kemendikbudristek Fitria Anggraini mengatakan kebijakan tersebut disusun untuk memastikan hak anak mendapatkan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan sejak Usia dini.

Bacaan Lainnya

“Anak jadi mampu memahami, bahwa belajar bukan beban, tapi pembelajaran untuk mendapat manfaat,” katanya.

Selain itu, pendidikan di bangku awal SD juga mensyaratkan kemampuan anak untuk baca, tulis, dan hitung (calistung). Sehingga membuat orang tua terkesan memaksakan anak pada kemampuan calistung melalui bimbingan belajar yang menguras stamina hingga emosional anak.

“Ada beberapa hal miskonsepsi di sini, kemampuan yang dirasa penting pada usia dini hanya calistung, padahal ada banyak kemampuan lain seperti mengelola emosi, budi pekerti, interaksi sehat dan sebagainya yang juga bisa menjadi potensi anak,” katanya.

Akan tetapi, bukan berarti calistung tidak boleh diajarkan di PAUD. Namun, perlu dibarengi dengan konteks pembelajaran literasi dan numerasi dengan metode menyenangkan. Buk Iriana Juga mengatakan usia dini merupakan periode penting dalam proses tumbuh kembang peserta didik dan membangun fondasi pengetahuan, keterampilan, serta karakter yang dibutuhkan sebagai bekal kehidupan.

Ibu Negara menyampaikan gerakan itu juga bertujuan untuk memastikan bahwa anak-anak usia dini yang tidak berkesempatan mengikuti PAUD memiliki hak yang sama untuk dibina dan mendapatkan kemampuan dasar keterampilan dan kematangan yang holistik.

“Mari bersama kita sukseskan Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Semoga gerakan ini dapat terus berlanjut dan menciptakan suasana belajar yang positif dan membekas sebagai kenangan indah bagi anak-anak kita,” kata Ibu Negara.

Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim, menyampaikan pernyataan komitmen bersama untuk mendukung Gerakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan adalah cerminan dari semangat utama Merdeka Belajar yang dijunjung bersama. Semangat Merdeka Belajar tersebut yaitu gotong royong dalam mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada peserta didik.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril menyampaikan, gerakan transisi itu akan focus pada tiga terget perubahan. Pertama, meniadakan tes calistung pada proses penerimaan siswa baru di SD.

Kedua, menerapkan masa perkenalan bagi siswa baru selama dua minggu pertama di tingkat PAUD dan SD. Ketiga, mengimplementasikan pembelajaran yang focus membangun kemampuan fondasi anak.

Kegiatan itu merupakan dukungan Kebijakan Merdeka Belajar Episode ke 24, untuk menyebarluaskan dukungan program ke seluruh daerah di Indonesia,
Sementara itu, Bunda PAUD Pesisir Selatan Yunesti Rusma Yul Anwar yang secara lansung mengikuti program ini mengatakan, dibutuhkan kolaborasi antara Bunda PAUD, Pokja PAUD, Dinas Pendidikan, HIMPAUDI dan IGTKI, ini guna memastikan keceriaan anak-anak saat berada di PAUD tidak hilang begitu saja ketika masuk ke SD.

Untuk mengubah paradigma dan miskonsepsi yang sudah lama dipercaya oleh masyarakat luas, dibutuhkan usaha yang keras dan keterlibatan banyak pihak seperti pemerintah daerah (Pemda), satuan pendidikan, serta organisasi mitra, dan yayasan penyelenggara pendidikan.

Beberapa praktik baik yang telah dilakukan dari kolaborasi tersebut adalah dengan membentuk kelompok belajar untuk membantu guru mengubah proses belajar di satuan pendidikan, melakukan pertukaran guru PAUD dan SD untuk saling berbagi pengalaman dan praktik baik, dan menyebarkan booklet advokasi untuk mengundang lebih banyak masyarakat yang mengikuti gerakan ini. Dengan pernyataan komitmen bersama yang telah dicanangkan, Mendikbudristek berharap akan menjadi pengikat kolaborasi semua pihak dalam mewujudkan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan.

Dengan demikian Pemerintah ingin memastikan tidak ada patahan pembelajaran dari jenjang PAUD ke SD.

Pos terkait