Akan tetapi baginda tetap tidak bisa melakukannya dengan benar, badui tersebut kemudian kembali memaki-maki baginda raja.
Karena sudah tidak tahan dengan makian si badui, dengan nada marah baginda raja kemudian mengatakan kepada si badui,
“Hai badui, aku sudah tidak sanggup melakukan ini.” Kata baginda.
Mendengar budaknya yang tidak patuh, badui tersebut marah dan memukuli baginda raja hingga terjatuh. Bagida raja menjerit kesakitan dan berteriak kepada si badui,
“Hai badui !!!, berhentilah memukuliku, aku ini adalah rajamu!!” Kata baginda sembari menunjukkan tandanya.
Badui itu sangat terkejut, ia tidak percaya kalau budak yang dibeli adalah baginda raja. Ia segera bersujud memohon ampunan baginda.
Karena ketidaktahuannya, baginda raja kemudian mengampuninya dan memerintahkan ia agar berhenti dari pekerjaannya jika tidak ia akan dihukum berat.
Baginda raja kemudian kembali ke istana, ia sangat murka kepada Abu Nawas yang meskipun telah menunjukkan kepadanya akan perilaku sebagian rakyatnya di luar istana.
Akan tetapi cara yang dilakukan Abu Nawas dengan menjualnya sangat tidak pantas ia terima. Baginda berjanji akan menghukum berat Abu Nawas.
Abu Nawas Pura-Pura Mati
Setelah menjual baginda raja pada seorang badui, Abu Nawas menyadari jika dirinya terancam hukuman berat.
Ia kemudian pergi sementara dari rumahnya untuk menghindari para tentara kerajaan akan menangkapnya.
Sesuai perintah raja, prajurit kerajaan kemudian mendatangi rumah Abu Nawas, akan tetapi mereka tidak menemukan Abu nawas.
Setelah memeriksa keseluruh ruangan rumah, mereka yakin jika Abu Nawas tidak berada di rumahnya. Para prajurit kembali ke istana dan melaporkan kepada baginda raja.
