“Apa yang engkau katakan dan apa tujuanmu mengatakan seperti itu?” Tanya baginda dengan marah.
Badui pedagang budak tersebut kemudian menjawab dengan kasar,
“Seseorang yang bernama Abu Nawas telah menjualmu kepadaku dan ia telah menandatangani surat kuasa penuhku atas engkau!!”
Baginda pun kaget mendengarnya, kemudian berkata,
“Apa, Abu Nawas telah menjualku kepadamu?”
“Iya, kenapa?” Jawab pedagang budak geram.
“Apakah kamu tidak mengenal siapa aku?” Tanya baginda.
“Aku tidak perlu tahu, yang jelas aku sudah membelimu dan sekarang engkau telah menjadi budakku.” Jawab badui itu.
Si Badui pedagang budak yang sudah sangat geram, kemudian menyeret baginda raja karena terlalu banyak bicara dan membawa ketempatnya untuk dipersiapkan dan dijual kembali.
Ketika sampai di rumah, badui tersebut memberikan baginda sebilah kapak dan memerintahkan baginda untuk membelah kayu yang sudah menumpuk di belakang rumahnya.
Dengan hati kesal baginda raja mulai mengerjakan perintah badui tersebut dalam terik matahari, namun baginda raja tidak mengetahui cara membelah kayu dan memegang kapak dengan benar seperti yang dilakukan orang biasa.
Melihat keadaan itu, badui tersebut kemudian memarahi baginda raja,
“Dasar budak bodoh, bagaimana bisa pekerjaan semudah itu tidak bisa engkau lakukan, menyesal aku membelimu!!” Kata badui itu marah.
Badui itu kemudian memberikan contoh cara memegang kapak dan membelah kayu yang benar kepada baginda raja.