Topsumbar — Wakil Walikota Pariaman, Mardison Mahyuddin, bersama dengan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pariaman, Yaliandri melepas petugas Sensus Pertanian (ST) 2023 untuk Kota Pariaman, dimana pelepasan ini dilaksanakan setelah upacara bendera dalam rangka Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023, di Balaikota Pariaman, Kamis (1/6/2023).
Sebanyak 69 Petugas ST Pertanian, yang terdiri dari Petugas Pendata 55 orang (mitra statistik), Pemeriksa Lapangan Sensus 12 orang (organik BPS kota Pariaman) dan Koordinator sensus Kecamatan 2 orang (organik BPS Kota Pariaman), akan mendata di 4 Kecamatan dan 71 Desa Kelurahan yang ada di Kota Pariaman.
“Sensus Pertanian, memiliki peran penting dalam kehidupan banyak orang, dan untuk itu diperlukan data yang akurat agar kebijakan yang diambil memiliki akurasi yang baik. Oleh karena itu, kualitas dan manfaat dari hasil pendataan menjadi hal yang sangat penting,” ujarnya.
Mardison mengatakan bahwa bidang pertanian, memegang peran penting dan memberikan kontribusi sebesar 11.77 persen terhadap perekonomian Indonesia di Triwulan I 2023. Hal ini merupakan terbesar keempat, setelah sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pertambangan, oleh karena itu, dibutuhkan akurasi data untuk mencapai kualitas dan kebermanfaatan data, ucapnya.
“Saya harap pelaksanaan ST 2023, mampu memberikan gambaran komprehensif terkait kondisi pertanian di Indonesia, khususnya di Kota Pariaman, sehingga data yang diperoleh mampu menjadi rujukan dalam penyusunan kebijakan strategis sektor pertanian di daerah kita, serta menjadi tolok ukur perencanaan dan evaluasi selama 10 tahun kedepan,” ungkapnya.
Mardison juga meminta petugas sensus pertanian agar teliti dan tidak sembarangan dalam pengambilan data, sebab data yang dikumpulkan akan diolah dan dibandingkan dengan data lainnya, sehingga penting bagi petugas untuk menghindari pengambilan data yang asal-asalan, ulasnya mengakhiri.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Pariaman, Yaliandri menuturkan, tahun ini, BPS menyelenggarakan
Sensus Pertanian 2023, dan merupakan sensus ketujuh, dengan tagline “Mencatat Pertanian Indonesia untuk kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani”.
“Dalam menjalankan ST 2023 itu, BPS telah mengirimkan 69 petugas yang akan ditempatkan di lapangan sebagai pencacah, pendamping, dan koordinator, dimana selanjutnya ada tujuh subsektor yang akan dicacah, yaitu tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan, kehutanan, dan jasa pertanian,” terangnya.
Dirinya juga menjelaskan pendataan ST 2023 ini juga untuk Unit usaha yang dicakup meliputi Usaha Pertanian Perorangan (UTP), Usaha Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL).
“Kegiatan ini akan dilakukan mulai 1 Juni hingga 31 Juli 2023 mendatang, dan petugas akan terjun langsung ke masyarakat, untuk mengumpulkan data sevalid mungkin. Semoga dari data yang dikumpulkan, bisa membantu Pemerintah untuk bekerja lebih optimal,” tutupnya. (Zaituni).