Kadis Parpora Sawahlunto Adriyusman: Kunjungan Wisata 2023 Belum Mencapai Target

Topsumbar — Adriyusman selaku Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kota Sawahlunto menyatakan bahwa kunjungan wisata yang ditargetkan 150 ribu pada tahun 2023 ini belum mencapai target.

Hal itu disampaikan Adriyusman dalam acara konferensi pers bersama awak media di ruang rapat Simfes Meeting Room Disparpora, Senin 26 Juni 2023.

Sampai bulan Mei 2023 tercatat 116 894 kunjungan wisatasan yang datang ke berbagai objek destinasi kota World Heritage ini.

Bacaan Lainnya

Menurut Adriyusman, menjelang Desember 2023 diharapkan dapat terpenuhi sekitar 33 ribuan lagi kunjungan wisatawan untuk mencapai target 150 ribu, yakni 5000 an wisatawan perbulan nya.

Untuk menggenjot wisatawan ke objek wisata ini tidak dapat dipisahkan dari peran awak media online maupun cetak, dalam mempromosikan dan mempublikasikan.

“Sebagus apapun destinasi yang ada, kalau tidak dikenal orang tentu akan sepi pengunjung,” tutur Adri Yusman.

Dari itu Kadis Parpora ini ingin berkolaborasi dan bekerjasama untuk mempublikasikan terkait item-item kegiatan kepariwisataan dan ekonomi kreatif.

Tahun ini Disparpora memperoleh bantuan DAK sebesar Rp3,8 miliar, menurut Adri yusman akan diprioritaskan untuk pembenahan sirkuit road race Kandih serta menambah beberapa fasilitas yang dibutuhkan agar dapat dimamfaatkan untuk iven bertaraf Nasional.

Selain wacana membangun kolam renang, glamping (kemah mewah). Bangunan dua kotek (lama) ditambah toga kotek bantuan dari PT. BA-UPO. Camping ground yang sudah bisa untuk menggelar acara tingkat Provinsi maupun skala Nasional perlu dibenahi sebaik mungkin, pada tanggal 23 s/d 25 Juli 2023 Sawahlunto ditunjuk menjadi tuan rumah Jambore Geopark Indonesia (JGI).

Selain itu beberapa iven jelang akhir tahun 2023 akan digelar Sawahlunto Compention Center (SCC) dan pacu kuda tiga seri di Gelanggang Kandih, tanggal 7 s/d 10 September 2023. Sedangkan iven SISSCA untuk tahun ini, menurut Adriyusman akan digelar dengan konsep berbeda dari tahun-tahun lalu.

“Sebagaimana yang diusulkan oleh Menparekraf Sandiaga Uno agar diadakan lomba lari/marathon,” ungkap Adriyusman.

Sebagai sarana penginapan Khas Ombilin Hotel saat ini sudah bertaraf Hotel bintang empat, Paray Garden City Hotel, kotek dan sebagian Homestay.

Menyangkut Geopark, objek Batu runcing di Silungkang akan dilakukan pengembangan inovasi dengan anggaran Rp2,4 miliar dari Dana Alokasi Khusus (DAK), tambah Adriyusman.

Geliat Desa Wisata pun sudah mulai muncul satu persatu dengan mengolah objek wisata dengan anggaran APB Desa dan sangat memberi kontribusi positif termasuk berdampak terhadap ekonomi kerakyatan.

“Semoga desa-desa lain juga dapat berkontribusi melalui potensi wisata yang dapat diunggulkan di desa masing-masing,” harapnya.

Sementara, Meldi Hidayah Marta Kabid Pemasaran dan Ekraf menyampaikan agar para jurnalis yang berkiprah di Sawahlunto bisa lebih sering mempublikasikan objek destinasi wisata kota ini melalui media cetak, online, youtuber dan sarana lain yang lebih gencar mempromosikan.

Dengan munculnya Sawahlunto World Heritage sebagai kota warisan budaya dunia, tentu salah satu referensi bagi wisatawan manca negara untuk ingin berkunjung ke Sawahlunto, ucap Marta.

Saat ini di google tulisan tentang Sawahlunto baru berada pada angka 3,8 juta, tutur Marta. Dengan kolaborasi kerja sama dengan para awak media, diharapkan ke depan akan lebih menambah kunjungan yang signifikan, harap Marta.

Hasil dari diskusi pada jumpa pers ini menyepakati bahwa, kalau memang Camping Ground mau dipihakketigakan pengelolaannya, maka selain itu Water boom dan Taman Satwa Kandi juga lebih efektif bila dikelola oleh pihak ketiga. Dari hasil evaluasi maupun kasat mata, beberapa tahun terakhir objek ini hanya merugi dan banyak mengalami kendala.

Menyentil masalah Kereta Api Mak Itam yang merupakan icon wisata juga, bisa dioperasikan dengan menghandalkan kereta diesel untuk menarik gerbong, namun sosok Mak Itam tetap bergandengan, seakan masih berfungsi menarik rangkaian gerbong.

“Ini salah satu alternatif dalam mengatur anggaran biaya operasional yang efisiensi,” katanya.

Demikian inti acara ini digelar oleh Kadis Parpora Adriyusman didampingi Bustanul Arifin(Sekdis), Eko Novrianto (Kabid Pemuda dan Olahraga), Marta (Kabid Pemasaran dan Ekonomi kreatif).

(ROL)

Pos terkait