Topsumbar – Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan mengadakan kegiatan Pergerakan Aksi Cegah Stunting di Nagari Taratak Tangah Lumpo, Kecamatan IV Jurai, Kamis (8/6).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, dr.Syahrizal Antoni mengatakan, kegiatan itu dilakukan dalam rangka membahas upaya pencegahan stunting dengan PASAN MANDE. Antara lain, memastikan remaja putri bebas anemia dan berprilaku hidup sehat. Mengajak calon penganten memeriksakan kesehatannya. Setiap ibu hamil mendapat layanan kesehatan yang berkualitas.
Mengamankan bayi baru lahir dengan layanan sesuai standar. Menaikkan status gizi serta kesehatan bayi dan balita. Mengkonsumsi pangan yang bergizi beragam dan berimbang. Akses air minum yang berkualitas. Nagari stop buang air besar sembarangan. Mendorong keluarga mengikuti program jaminan kesehatan dan mengedukasi dan promosi kesehatan kunci keberhasilan.
Dikatakan, Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.
Penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi yang diperoleh oleh balita sejak awal masa emas kehidupan pertama, dimulai dari dalam kandungan 9 bulan 10 hari sampai dengan usia dua tahun (1000 HPK) Stunting akan terlihat pada anak saat menginjak usia dua tahun, yang mana tinggi rata-rata anak kurang dari anak seusianya.
“Acara dilanjutkan dengam pelaksanaan posyandu terintegrasi dan penandatanganan komitmen aksi cegah stunting. Harapan kita semua dengan adanya gerakan cegah stunting dengan PASAN MANDE Kabupaten Pesisir Selatan bebas dari stunting.” tutupnya. (MHF)