Topsumbar – Sejak ditetapkannya Kota Pariaman sebagai Piloting Project Implementasi Reformasi Birokrasi (RB) Tematik Penanggulangan Kemiskinan oleh KemenPAN-RB akhir tahun lalu bersama sembilan pemerintah daerah lainnya di Indonesia, Walikota Pariaman, Genius Umar terus membenahi RB Tematik tersebut di Kota Pariaman.
Pemko Pariaman menggelar audiensi dengan Smart id, perusahaan yang bergerak dibidang penguatan tata kelola pemerintahan dan pembangunan melalui pendidikan, kajian, dan pendampingan bagi instansi pemerintah ataupun entitas organinasi lainnya melalui zoom untuk melihat permasalahan RB Tematik di Kota Pariaman di Ruang Rapat Walikota Pariaman, Senin (15/5/2023).
Genius Umar menyampaikan terkait permasalahan kemiskinan di Kota Pariaman, upaya dan strategi yang telah dilakukan melalui kolaborasi penanganan kemiskinan melalui sektor pendidikan, sektor kesehatan, pertanian, infrastruktur dan sebagainya.
“Kota Pariaman memiliki berbagai program pendidikan gratis mulai dari SD, SMP, SMA (wajib belajar 12 tahun) hingga kuliah di perguruan tinggi (Program Sagasaja) yang menjadi solusi atas ketidakmampuan masyarakat akan biaya pendidikan. Sehingga diharapkan dapat memutus mata rantai lingkaran setan kemiskinan di Kota Pariaman”, ujarnya.
Kemudian, disektor pertanian, semua kegiatan pertanian dan perikanan di Kota Pariaman dilakukan intervensi khusus untuk warga miskin sehingga minimal untuk kebutuhan rumah tangganya bisa terpenuhi dan hasil lebihnya bisa dijual ke pasar.
Aspek kesehatan juga menjadi solusi untuk mengentas kemiskinan di Kota Pariaman, dimana Kota Pariaman telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) dan sudah mendapatkan penghargaan dari Wapres RI, Maret 2023 ini. Dengan telah tercapainya UHC ini, warga Kota Pariaman yang belum memiliki Jaminan Kesehatan, dapat mengakses pelayanan kesehatan baik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Milik Pemerintah maupun Swasta pada saat masyarakat membutuhkan, dengan hanya menggunakan KTP Kota Pariaman saja.
“Setiap tahun, Pemko Pariaman telah membayar premi asuransi BPJS Kesehatan ini yang nilainya terus naik, sebagai tanggung jawab Pemerintah untuk kesehatan bagi warga yang kurang mampu, khusus untuk warga yang mampu, mereka membayar premi asuransinya sendiri ,” terang Genius.
Kemudian, program penanggulangan kemiskinan di Kota Pariaman juga memiliki keterpaduan dengan pembangunan infrastruktur, salah satunya Kota Pariaman telah membuat 24 ruas jalan sepanjang 45 kilometer. Jalan ini dibuat dengan pola gotong royong bersama masyarakat dengan non budgeter. Sehingga kawasan ini akan terbuka dan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Genius meminta semua OPD harus melakukan reformasi pemikiran, karena kemiskinan bukan hanya tugas Dinas Sosial tapi juga tugas semua ASN di lingkungan Pemko Pariaman.
“Kita menginginkan tidak ada lagi kemiskinan di Kota Pariaman, karena itu perlu secara bersama antar lintas OPD dan sektoral, untuk dapat mewujudkan hal tersebut ,” tegasnya.
Genius juga menuturkan bahwa Pemko Pariaman tinggal memperbaiki pengadministrasian mengenai program yang sudah dijalankan. Oleh sebab itu ia berharap pihak Smard ID memiliki solusi dari permasalahan tersebut.
Sementara itu, Manager Produk SmartID, Laily Akbariah mengatakan bahwa perusahaannya telah melakukan banyak kajian dan pendampingan bagi instansi pemerintah di Indonesia termasuk RB Tematik ini.
“Program RB Tematik difokuskan untuk mempercepat pengentasan kemiskinan dan mendorong daya saing Indonesia dengan penyelesaian masalah tata kelola pada berbagai program pengentasan kemiskinan dan peningkatan daya saing Indonesia ,” jelasnya.
Ia juga berharap pelaksanaan RB Tematik mampu menjawab dan berimplikasi pada pembangunan daerah serta peningkatan kualitas kehidupan. (Zaituni)