Bagaimana Mencegah Terlilit Utang Bank?
Panjangnya permasalahan jika terjadi gagal bayar saat kredit di bank, membuat kita harus berpikir ulang. Karena utang adalah kewajiban. Oleh sebab itu, perlu perencanaan matang, termasuk memperkirakan masalah yang dapat mengganggu pelunasan.
Apa saja yang perlu diperhatikan ketika mendapat pinjaman dari bank?
- Maksimal utangan – Hindari memiliki utang yang menggerus pendapatan lebih dari 30 persen
- Waktu pinjaman – Makin cepat jangka waktu kredit, makin kecil bunga yang ditanggung
- Nilai pinjaman – Cek juga nilai potongan seperti biaya administrasi atau provisi yang akan mengurangi besaran pinjaman.
- Waktu pembayaran – Perhatikan tanggal jatuh tempo sekaligus besaran denda bila kita telat dalam melakukan pembayaran.
- Asuransi – Bila memungkinkan pakai opsi asuransi untuk mengantisipasi risiko jika nasabah meninggal dunia. Asuransi bisa saja tak diperlukan selama ada aset yang nilainya mencukupi untuk menutupi utang.
Lalu, apa yang sebaiknya dihindari saat pinjaman sudah cair, agar tak terlilit utang bank?
- Tunda niat ambil kredit lain – Sebaiknya selesaikan utang jangka pendek itu sebelum mengambil kredit baru.
- Lunasi pinjaman terlalu cepat – hal tersebut hanya akan membuat rugi, bank akan memberikan denda yang cukup besar, karena kita dianggap mengurangi pendapatan bank.
- Melunasi dengan ambil kredit baru – Langkah ini sama saja seperti istilah “gali lubang tutup lubang”. Maksudnya melunasi utang dengan mengambil utang baru berarti tak menyudahi masalah utang.
Demikianlah informasi mengenai solusi yang bisa diterapkan ketika debitur terjerat utang dan beberapa tips agar tidak terlilit di Bank. Semoga bermanfaat. (bQx)
Dapatkan DANA Kaget setiap harinya, dengan bergabung di Grup Telegram DANA Kaget.