Padang | Topsumbar – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah berhasil meyakinkan dan mendapatkan dukungan dari Perdana Menteri (PM) Kamboja Yang Mulia Samdech Techo Hun Sen untuk jalin kerjasama “Sister Province” antara Provinsi Sumatera Barat (Pemprov. Sumbar) dan Phnom Penh yang rencananya ditandatangani pada Agustus 2023 mendatang.
Gubernur Mahyeldi mengatakan, kerjasama Pemprov. Sumbar dengan berbagai pihak, termasuk luar negeri penting untuk dilakukan guna mengakselerasi pembangunan di segala bidang.
“Akselerasi pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang terbatas. Perlu kerjasama dengan berbagai pihak agar percepatan pembangunan itu bisa dilakukan,” ujarnya saat dikonfirmasi terkait hasil kunjungan kerjanya ke Kamboja di Istana Gubernuran, Padang, Minggu (7/5/2023).
Mahyeldi menuturkan, salah satu sektor yang tengah gencar dikembangkan pihaknya saat ini adalah pariwisata. Karena itu, kerjasama dibidang tersebut menjadi prioritas untuk dijajaki, diantaranya untuk meningkatkan kapasitas SDM kepariwisataan, promosi dan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Sumatera Barat (Sumbar).
Apalagi, saat ini Sumbar tengah mencanangkan program Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) 2023 dengan target 8,2 juta kunjungan wisatawan.
Lebih lanjut, Gubernur Mahyeldi menambahkan selain sektor pariwisata, sektor pendidikan dan perdagangan juga menjadi perhatian khususnya karena sektor tersebut berkaitan langsung dengan sumber daya manusia (SDM) dan perekonomian daerah.
Terakhir Ia berharap, penjajakan kerjasama sister province dengan Ibukota Negara Kamboja ini bisa memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah di Sumbar.
Sementara itu, Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Sumatera Barat, Doni Rahmat Samulo mengatakan Delegasi Kamboja dijadwalkan datang ke Sumbar pada tanggal 1 sampai 2 Agustus 2023. Ia menyebut itu merupakan kunjungan balasan dari kunjungan delegasi Sumbar sebelumnya pada 30 April-3 Mei lalu.
Ia mengatakan, selain membahas penjajakan kerjasama untuk sektor pariwisata, pendidikan, dan perdagangan. Delegasi Sumbar juga buka peluang untuk kerjasama dibidang kepemudaan serta sertifikasi halal.
Kerjasama bidang kepemudaan melalui pertukaran pemuda dinilai strategis untuk lebih memperkenalkan ke dua daerah kepada dunia internasional.
Menurutnya, keseriusan Kamboja untuk bekerjasama dengan Sumbar terlihat dari langsung digelarnya pembicaraan lanjutan usai rencana tersebut mendapat dukungan dari PM Kamboja Yang Mulia Samdech Techo Hun Sen.
Dalam pembicaraan lanjutan itu, hadir Gubernur Phnom Penh dengan didampingi oleh Vice Governur, Deputy Governur dan beberapa pejabat Kamboja lainnya dan berhasil melahirkan beberapa poin rencana kerjasama.
Selanjutnya Doni menerangkan, kunjungan kerja Gubernur Sumatera Barat dan rombongan ke Phnom Penh, Kamboja kemaren membawa dua misi.
Pertama menghadiri upacara penganugerahan gelar kehormatan sebagai “Doktor Kehormatan Dalam Bidang Kemanusiaan” dan “Pelindung Persekutuan Umat Buddha Sedunia (The WFB)” Kepada Yang Mulia Samdech Techo Hun Sen, Perdana Menteri Kamboja oleh Universitas Negeri Padang. Kedua, penjajakan kerja sama Sister Province antara Pemprov. Sumbar dengan Provinsi Phnom Penh, Kamboja.
“Kunker Gubernur dan rombongan ke Kamboja kemaren membawa 2 (dua) misi. Alhamdulillah, dua misi tersebut sukses dilakukan. Khusus untuk rencana kerja sama, Perdana Menteri Kamboja secara tegas menyatakan dukungannya dan memerintahkan Provinsi Phnom Penh untuk segera merealisasikan rencana Sister Province dengan Pemprov. Sumbar, Letter of Intent (LoI) ditandatangani pada saat kunjungan PM Kamboja Hun Sen ke Padang nanti, tepatnya pada 1 dan 2 Agustus 2023,” ungkap Doni.
Dalam kunjungan kerja Gubernur Sumatera Barat ke Kamboja beberapa waktu yang lalu tersebut, turut didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Kepala Biro Pemerintahan dan Otda Setda Sumbar serta Rektor UNP beserta empat orang Guru Besar UNP. (Ht/adpsb)