Kota Solok | Topsumbar – Sebagai bentuk dukungan terhadap percepatan penurunan Stunting di Kota Solok, Pemerintah Kota Solok melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) melaksanakan Rapat Koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kota sekaligus Pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) kepada Walikota dan Wakil Walikota Solok, Kamis (13/4/2023).
Rapat koordinasi TPPS serta Pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting ini dibuka langsung oleh Wakil Walikota Solok yang juga selaku Ketua TPPS Kota Solok, Dr. H. Ramadhani Kirana Putra, serta turut dihadiri oleh Ketua DPRD Kota Solok, Forkopimda, Ketua BAZNAS, LPMK, LKAAM, Bundo Kanduang, Kepala OPD, Kepala Puskesmas, Kepala Kantor Kementerian Agama, Camat dan Lurah se-Kota Solok.
Kegiatan diawali dengan pemaparan materi Evaluasi Triwulan I Tindak Lanjut Kegiatan Percepatan Penurunan Stunting yang telah dilaksanakan di Kota Solok oleh Kepala DPPKB, Kepala Bappeda serta Kepala Dinas Kesehatan Kota Solok. Selanjutnya Wakil Walikota Solok selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Solok memberikan arahan dan membuka sesi diskusi bersama Forkopimda beserta seluruh tamu undangan yang hadir terkait solusi atas permasalahan-permasalahan intervensi kasus Stunting yang telah dilakukan selama ini.
Selanjutnya dilakukan pemasangan salempang Pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting kepada Wakil Walikota Solok oleh Sekretaris Badan Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat, Nova Dewita, SE untuk BAAS kota Solok yaitu Wakil Walikota, Ramadhani Kirana Putra.
Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) ini merupakan gerakan gotong royong yang dapat dilakukan oleh seluruh elemen bangsa baik orang perseorangan, masyarakat, maupun organisasi dalam mempercepat penurunan Stunting dengan menyasar langsung keluarga beresiko Stunting yang meliputi calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca salin serta balita/baduta Stunting maupun yang masih beresiko Stunting.
Adapun kegiatan asuhan yang dapat diberikan tersebut dapat berupa asuhan prioritas dan asuhan pendukung yaitu berupa pemberian makanan tambahan terhadap sasaran keluarga beresiko Stunting, penyediaan jamban sehat dan air bersih, pemberian Komunikasi, Edukasi dan Informasi (KIE), Permberdayaan Ekonomi Keluarga serta pemberian bantuan berbentuk donasi.
Dalam sambutannya, Wawako mengatakan bahwa penyelesaian kasus Stunting tidak dapat diselesaikan sendiri, sehingga semua pihak harus berkolaborasi dalam upaya percepatan penurunan Stunting ini.
“Dalam hal ini seluruh lapisan masyarakat dan seluruh perangkat daerah harus bersinergi dalam pencegahan Stunting dan fokus untuk penyelesaiannya, dengan cara menyusun perencanaan baik itu kegiatannya, penganggarannya kemudian pengawasan serta pengendalian agar semua kegiatan yang ada dapat tepat mengarah ke penurunan angka Stunting,” ungkap Wawako.
Pada kesempatan kali ini, Wawako juga menghimbau kepada seluruh Kepala OPD dan Instansi Vertikal yang ada di Kota Solok agar dapat ikut aktif menjadi Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) sehingga angka prevalensi Stunting di Kota Solok kedepannya dapat menurun dengan pesat dan anak-anak di Kota Solok dapat hidup sehat dan bersih dari Stunting.
Selanjutnya Sekretaris BKKBN Prov. Sumbar, Nova Dewita, menyampaikan pada kesempatan tersebut bahwa intervensi stunting harus dimulai dari hulu, yaitu kepada remaja dan calon pengantin, pemantauan kepada ibu hamil sampai usia anak dibawah dua tahun.
“Intervensi juga dilakukan pada pasangan usia subur, diperlukan pelayanan KB pasca melahirkan, edukasi pengasuhan anak dan kasih saying yang penuh terhadap anak. Kemudian pada saat anak umur balita, harus dipastikan mendapatkan ASI ekslusiv, Imunsasi lengkap, vitamin, dan pemberian manan tambahan yang kaya protein,“ tambah Nova.
Pada kesempatan kali ini, Wakil Walikota Solok yang didampingi oleh Ketua BAZNAZ dan Kepala OPD terkait menyempatkan diri untuk melakukan kunjungan lapangan serta pemberian bantuan secara langsung kepada dua orang baduta keluarga bersiko Stunting yang ada di Kelurahan Tanah Garam. (gra)