Sawahlunto | Topsumbar – Penyusunan Dokumen Strategi Interpretasi Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) Area A situs tambang dan kota perusahaan yang disusun atas kerjasama Unesco dengan Dinas Kebudayaan Kota Sawahlunto, dalam hal ini oleh Tim Southeast Asia Museum Services (SEAMS), Dinas Kebudayaan Kota Sawahlunto menyelenggarakan kegiatan dengan tema “Interpretasi Dokumen Strategi Interpretasi Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto, Rabu 12 April 2023 bertempat di Khas Ombilin Hotel.
Hilmed Kepala Dinas Kebudayaan Kota Sawahlunto dalam sambutan nya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak UNESCO yang telah menyelenggarakan kegiatan yang berlangsung sejak Februari tahun 2022 lalu.
Kadis berharap apa yang menjadi hasil dari kegiatan tersebut dapat diterapkan dan didukung oleh segenap stakeholder Dinas / Instansi yang berkepentingan, para pemilik aset dan komunitas untuk dapat bersama-sama mendukung penerapan dari berbagai strategi interpretasi ini nantinya.
“Tanpa dukungan kita bersama tentu hasilnya tidak akan maksimal,” katanya.
Koordinator Pengembangan Dokumen Interpretasi Warisan Budaya Tambang Ombilin Sawahlunto, UNESCO Office Jakarta, Rizky Fardhyan dalam pengantarnya menuturkan bahwa kegiatan ini adalah finalisasi dari draft rencana interpretasi yang telah dimulai sejak bulan Februari 2022.
“Penelitian untuk interpretasi ini dilakukan secermat mungkin sehingga hasilnya nanti dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Hasil penelitian berupa 5 strategi Interpretasi ini juga diharapkan bisa diadopsi dan diintegrasikan dalam program pembangunan di kota ini,” tukuk Rizky.
Project Coordinator Tim SEAMS, Anastasia Dwirahmi pada presentasi yang turut dihadiri oleh Andrew Henderson (Consultant SEAMS), Dyah Pandam Mitayani (Project Asisstent) dan Nurkanah (Fasilitator lokal) memaparkan ke lima strategi tersebut adalah:
1. Mendokumentasikan & melestarikan sejarah sosial
2. Kedua investasi dalam tekhnologi digital untuk interpretasi dan promosi WTBOS
3. Meningkatkan fasilitas pejalan kaki, kembangkan interpretasi di ‘hub’ dan situs utama, menghubungkan situs dan museum melalui pencarian arah.
4. mengembangkan ‘hub’ interpretasi baru di situs-situs di area ‘Ombilin’ yang lebih luas di luar kota (seperti PLT Salak) dan memfasilitasi akses pengunjung
5. Memaksimalkan potensi warisan perkeretaapian dan menciptakan keterkaitan antara Sawahlunto-Muara Kalaban dan Silungkang.
“Harapan kita melalui kegiatan presentasi ini adalah untuk mendapatkan umpan balik, saran masukan untuk peningkatan konsep secara keseluruhan dan yang terpenting adalah bagaimana rencana tersebut dapat diintegrasikan kedalam rencana Pembangunan Jangka Menengah di Kota Sawahlunto,” harapan Tim SEAMS.
Kegiatan ini dihadiri oleh segenap stake holder terkait Barenlitbangda, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pariwisata, Dinas PKP2LH, Dinas PSPTSPNaker, PT. Bukit Asam, PT.KAI, sektor swasta, komunitas lokal Sawahlunto dan BPK Wilayah III Sumatra Barat.
(Rollys Koto)