Sijunjung | Topsumbar – Hari pertama kerja pasca liburan lebaran, Koordinator BPP Kecamatan IV Nagari Adpi Gunawan, SST melakukan pemancangan lokasi Udara Bersih Indonesia (UBI) pada Rabu (26/4) di Nagari Koto Baru, Kabupaten Sijunjung.
Sesuai Kepres Nomor 8 tahun 2023 serta SKB 3 Menteri, cuti bersama lebaran 2023 dilakukan tanggal 19 hingga 25 April 2023.
Otomatis, dengan dilaksanakannya pemancangan lokasi UBI pada lahan sawah Hendrial, Kelompoktani Ampuro pada hari pertama masuk kantor ini menunjukan kesiapan dan keseriusan personil BPP Kecamatan IV Nagari dalam memberikan pelayanan publik.
Pelayanan publik merupakan salahsatu indikator capaian visi misi daerah sebagaimana tertuang dalam Perda Nomor 2 tahun 2021 tentang RPJMD Sijunjung 2021-2026.
Adapun misi daerah Kabupaten Sijunjung tertuang melalui 4 butir, pertama Meningkatkan kualitas pelayanan publik yang efektif, efisien dan responsif berbasis reformasi birokrasi.
Kedua, Meningkatkan daya saing ekonomi daerah berbasis pemberdayaan ekonomi kerakyatan dan pariwisata.
Ketiga, Meningkatkan kualitas SDM yang cerdas, sehat dan produktif berbasis teknologi dalam tatanan ABS-SBK.
Terakhir, Meningkatkan kualitas infrastruktur dan prasarana dasar serta pemanfaatan SDA berwawasan lingkungan.
Mengingat urgennya pelayanan publik ini, sehingga dikukuhkanlah F-Yanlik Kabupaten Sijunjung yang dipimpin oleh jurnalis senior Saptarius (Wartawan Utama) yang telah mendapat pengakuan dari Dewan Pers.
4 poin misi daerah tersebut disokong oleh adanya kolaborasi dari berbagai pihak pada setiap tingkatan termasuk instansi swasta maupun yayasan.
Program UBI yang didukung oleh Field Indonesia melalui aneka kegiatan, diantaranya Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT) dimana jerami tidak dibakar dan sawah tidak dibajak terbukti dapat meningkatkan produktivitas padi sawah.
Inovasi inilah yang didiseminasikan di Nagari Koto Baru, sehingga nantinya akan muncul adopsi di tingkat petani.
Koordinator BPP Kecamatan IV Nagari Adpi Gunawan, SST bersama penyuluh setempat Rima Hutrilla, SP dan petani pelaksana Hendrial melakukan pemancangan lokasi hari ini, mengingat segera dilakukan turun kesawah di Keltan Ampuro.
Melalui UBI, akan dilaksanakan MTOT sebagai petak pembelajaran antara tanaman padi pola konvensional dibandingkan dengan lahan tidak dibajak kemudian ditaburi jerami setebal 10 cm.
Pertanian Pokok Murah (Perpora), merupakan istilah yang cocok disematkan terhadap MTOT ini, karena tidak ada lagi ongkos bajak dan yang terpenting unsur hara tidak hilang akibat pembakaran.
Disamping mengembalikan unsur hara ke dalam tanah, dengan tidak membakar jerami berarti kita telah melindungi bumi dari kerusakan lapisan ozon akibat polusi udara, demikian diungkapkan Koordinator BPP Kecamatan IV Nagari Adpi Gunawan, SST.
Disamping membuat petak pembelajaran, nantinya juga bakal ada Sekolah Lapangan (SL) MTOT Padi Sawah dengan peserta sebanyak 20 orang, Koordinator BPP Kecamatan IV Nagari Adpi Gunawan, SST menutup keterangannya. (AG).