Sawahlunto | Topsumbar – Pertemuan perdana antara awak media kota Sawahlunto dengan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga berlangsung di Puncak Cemara pada hari Jumat, 14 April 2023.
“Sejak Dinas Pariwisata ini dipimpin oleh Kadis Adriyusman, baru inilah kali pertama ajang silaturahmi dengan awak media,” Demikianlah diungkapkan Adriyusman.
Pertemuan ini fokus pada persiapan seluruh objek wisata menjelang lebaran Idul Fitri 1444 H/ 2023 M. Adriyusman bertutur, tanpa rekan-rekan media tidak akan mungkin Kabid promosi akan melakukan pekerjaannya lebih maksimal.
Begitupun tentang kalau ada indikasi kekurangan dan kelemahan pada objek wisata yang dipublikasikan oleh kawan-kawan Pers, tentu akan berdampak tidak baik terhadap kota ini, ungkap Adriyusman.
Kadis berharap, bila ada hal-hal yang kurang baik ditemukan, agar dapat dikonfirmasikan dulu pada pihak terkait, karena pengaruhnya sangat besar.
Pada seluruh objek wisata, terutama harus menertibkan persoalan perparkiran dan tarif yang jelas agar tidak membuat pengunjung merasa terbebankan (kemahalan). Selain itu, prioritas untuk keselamatan pengunjung terutama di Waterboom, objek wisata Kandi, Banana food, yang bernuansa air.
Lebih jauh Adriyusman, intinya di semua objek wisata akan dilengkapi dengan petugas medis, pengawasan dan keamanan. Setiap objek wisata tidak boleh over kapasitas pengunjung. Kalau kapasitasnya 3000 orang harus distop, agar jangan dijual lagi tiket masuk. Ini akan mengkhawatirkan terjadi musibah,” tambah Kadis.
Tim dari BPBD pun dikerahkan untuk lakukan survey khusus pada objek wisata yang berkaitan dengan air. Antisipasi awal perlu agar tidak terulang seperti bencana dermaga pada tahun yang lalu. Demikian Adriyusman.
Diperkirakan pada tahun 2023 ini sekitar 6 juta orang awak yang pulang kampung, empat kali lebih banyak daripada tahun 2022 lalu.
Kereta Api Mak Itam juga akan dioperasikan karena salah satu icon yang terunik di kota Sawahlunto. Khusus pada hari Minggu akan dioperasionalkan untuk 3 kali jalan dan di hari biasa, cukup 1 kali jalan. Biaya Mak Itam untuk 1 kali operasional saja menelan dana cukup besar, yakni Rp6 juta. Namun, harus disubsidi oleh Pemda Sawahlunto walaupun merugi.
Pertemuan ini membuka sesi diskusi dan tanya jawab. Pihak Disparpora, Kadis Adriyusman didampingi Sekdis Bustanul Arifin, Meldi Hidayah Marta Kabid Pemasaran dan Tri Darma Satria Kabid Destinasi dan jajaran.
(Rollys Koto)