Payakumbuh | Topsumbar – Program Batiah (Bicara tentang informasi dan aspirasi Payakumbuah) yang dilaksanakan dan disiarkan secara langsung oleh RRI Bukittinggi bersama Pemerintah Kota Payakumbuh berlangsung untuk yang kedua kali setelah sebelumnya untuk launching program Batiah pertama digelar di pasar tradisional Ibuh dengan membahas tentang ketersediaan bahan pokok menjelang masuk bulan suci Ramadhan.
Pada kesempatan kedua ini, RRI mengusung tema Batiah dengan “Geliat ekonomi kreatif di kota Payakumbuh” yang berlangsung di halaman galeri the city of Randang yang berada di area kantor Dinas Tenaga Kerja dan Industri. Seperti sebelumnya, pembahasan tentang geliat ekonomi kreatif bersama RRI ini kembali menghadirkan Penjbat (Pj) walikota Payakumbuh Rida Ananda selaku narasumber yang turut didampingi kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Yunida Fatwa, kepala Dinas Koperasi dan UKM Faisal dan salah seorang pelaku usaha UMKM Rendang Uni Kayo.
Ekonomi kreatif menjadi salah satu penyokong berkembangnya ekonomi Indonesia saat ini. Terlebih, saat era digital dan kaum milenial menambah warna ekonomi kreatif Indonesia menjadi lebih beragam dengan kreasi teknologi. Hal tersebut disampaikan Pj. Walikota Rida Ananda diawal penyampaiannya.
Dalam kuliner UMKM Rendang, Rida mengatakan bahwa produk Randang di kota Payakumbuh sangat bervarian, karna bertolak dari kreatifitas para pelaku usaha dari warga kota Payakumbuh inilah kami mencari cara agar kreatifitas ini dapat kami wadahi dan fasilitasi sehingga lahirlah sentra IKM rendang ini dan bagi para pelaku usaha UMKM rendang di kota Payakumbuh dapat terus berkreativitas dalam peningkatan dan kemajuan usahanya,” ungkap Rida, Rabu (12/4/2023).
Seiring berdirinya sentra IKM Rendang kota Payakumbuh, terlebih dahulu Pemko Payakumbuh telah mem-branding diri dengan “city of Randang” untuk penguatannya. Guna mendukung dan penguatan city of Randang, Rida ungkapkan jika saat ini Pemko Payakumbuh telah menjalin kerjasama dengan UNP untuk menghadirkan dan memberikan ilmu pendidikan bagi para generasi muda yang ingin belajar lebih lanjut tentang bagaimana dalam mengolah atau membuat Randang menjadi lebih nikmat lagi,” beber orang nomor satu di lingkup pemerintah kota Payakumbuh itu.
Rida turut mengungkapkan bahwa sampai saat ini ia telah berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan banyak hal langkah yang telah dilaksanakan terhadap bagaimana memajukan dan lebih membawa branding city of Randang lebih banyak dikenal masyarakat, tidak hanya di lokal saja, akan tetapi juga sampai mancanegara,” ujarnya semangat.
“Alhamdulilah, sampai sejauh ini dengan branding kota Payakumbuh dengan city of Randang telah banyak menarik minat bagi daerah lain untuk belajar ke kota Payakumbuh ini,” ucapnya lanjut.
Dengan branding city of Randang, Rida menargetkan kedepannya bagaimana kota Payakumbuh dapat menjadi tujuan wisata bagi banyak orang dengan menghadirkan city of Randang sebagai objek dan tujuan utama dari para wisatawan yang datang untuk menikmati kota Payakumbuh.
“Gastronomi wisata kota Payakumbuh nantinya dapat meningkat jika city of Randang ini benar-benar telah diketahui oleh semuanya,” tukas Rida.
Setelah disampaikan tentang branding city of Randang oleh Pj. Walikota Payakumbuh, Yunida Fatwa selaku kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian dalam kesempatan itu menyampaikan sedikit cerita awal mula dari IKM sentra rendang berdiri. Yunida Fatwa mengatakan bahwa dalam pembentukan IKM Sentra Rendang di Kota Payakumbuh merupakan kerjasama antara Pemerintah Kota dan Balai Besar POM di Padang yang didukung oleh bantuan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kementerian Perindustrian.
Pembagian peran yang baik antar berbagai pihak terkait, yaitu pemerintah kota berperan sebagai fasilitator, Koperasi mengelola IKM untuk operasional dan bahan baku, Balai Besar POM di Padang membantu aspek keamanan makanan, pengawasan dan pengendalian mutu, Kemenko perekonomian dan Kemenperindag membantu bangunan gedung dan peralatan kerja. Hal ini merupakan faktor pendukung dalam keberhasilan pengembangan sentra IKM Rendang di Kota Payakumbuh.
Sementara itu, pelaku usaha UMKM Rendang Uni Kayo Laurencia De Richo pada kesempatan itu juga turut bercerita awal mula perjalanan dari usahanya.
Terkait dengan usaha, Lauren ungkapkan jika diawal mula ia ingin mendirikan sebuah itu yang utama sekali dikerjakan semua kebutuhan administrasi, sehingga dengan administrasi yang sudah selesai tadi akan sangat membantu kemajuan usaha kita kedepannya, baik itu nanti kita bergerak secara mandiri serta juga tentunya kita juga akan turut didukung oleh pemerintah daerah dengan telah menyelesaikan administrasinya ini,” ungkap Lauren.
Pada kesempatan itu, Lauren mengajak seluruh pelaku usaha terutama untuk pelaku usaha rendang agar terus meningkatkan kreativitas, karna dalam bentuk usaha yang dilakukan ini tidak hanya persoalan tentang jumlah produksi akan tetapi juga bagaimana kita dapat ikut serta mengambil andil dalam mengikuti perkembangan teknologi dalam memajukan usahanya,” ajaknya.
Diakhir penyampaiannya, Lauren ucapkan terimakasih dan bersyukur sekali atas hadir dan selalu dibantunya Uni Kayo oleh Pemko Payakumbuh dalam pemasaran produknya, sehingga nanti kedepan bagaimana untuk kita semua dapat mencapai pasar luar dan mencukupi atas permintaan pasar luar terhadap kebutuhan rendang yang merupakan masakan a terenak di dunia ini,” tandasnya. (Ton)