30 Tahun Tak Jumpa, Perantau Tangsi Gelar Temu Kangen

Sawahlunto | Topsumbar – Menoleh pada 30 atau 40 tahun kebelakang, masyarakat Tangsi Baru Kenagarian Tanah Lapang saat itu dipimpin oleh Wali Nagari Pak Salimun (alm) sejak 1960 an, seiring berjalan nya waktu dan rotasi kehidupan sehingga kawan-kawan masa kecil menginjak masa remaja dan dewasa jadi terpisah-pisah dalam festival adu nasib diberbagai rantau.

Sebagai inisiator, sosok Ponidi merekrut banyak warga Tangsi Baru dari rantau dan para sesepuh yang menetap di kota ini, gelar acara identik halal bi halal atau reunian.

“Hampir 40 tahun ndak ketok-ketok (ndak nampak-nampak) akhirnya lepas kangen dengan kawan-kawan waktu kecil dulu walau sudah pada kakek nenek,” ungkap Ponidi sekitar 70 tahunan.

Bacaan Lainnya

Acara ini digelar di Garace PTBA-UPO Senin malam, 24 April 2023 dihadiri Wawako H. Zohirin Sayuti, Pimpinan DPRD Elfia Rita Dewi, Neldaswenti, unsur Pariwisata, Kebudayaan, semua Ketua RT dan RW setempat.

Sebelum acara dimulai oleh pemandu Nurilman (uwak) segenap yang hadir bercengkrama, berhistoris tentang suka dan duka cerita lucu dan jenaka masa lalu, sambil menikmati snek di kafe mas Eko disuasana sejuk saat gerimis turun.

Zohirin Sayuti wawako berkisah bahwa beliau juga lahir dikota ini tahun 1956 silam, ayah beliau seorang opseter di kantor PU Sijunjung waktu itu. Sejak 1986 sampai saat ini Zohirin mengabdikan diri mulai dari Sekdako sampai diberi amanah oleh masyarakat sebagai Wawako berpasangan dengan Wako Deri Asta (Derasz) malam keakraban ini Zohirin berkesempatan menyampaikan segala visi misi kota dengan segala capaian target kesuksesan yang sudah diraih Pemko Sawahlunto.

Zohirin berharap agar para perantau Tangsi Baru juga dapat bersinergi dalam membangun kota ini untuk lebih terbaik lagi kedepannya. Pasangan Deri Zohirin akan berakhir pada 17 September 2023 sebagai Wako dan Wawako.

Elfia Rita Dewi wakil Ketua DPRD dalam sambutannya sangat apresiasi sekali dengan gelar acara ini.

“Meskipun dulu jadi warga Mudik Air, tapi saya adalah keluarga pak Radjab dan kakek nenek rumah tua kami di Kel. Air dingin,” tutur Dewi yang juga merupakan sosok seorang pengacara.

Dewi berharap agar moment seperti ini dapat dijadikan rutinitas tiap tahun pada saat lebaran Idul Fitri. Kesempatan ini juga diberikan kepada sesepuh (senior) 70 tahunan memberikan pidato singkat oleh Alexander Isrin, Edi Warno, Suryadi, Gimun, Muchtar Ws, Ranto, Dedet Sunardi dll.

Sambil menikmati jagung rebus, nasi goreng mas Eko dan aneka minuman tidak terasa malam semakin larut. Hiburan infokus karaoke pak Mo dan Ringgo Musik menggemakan hall terbuka mengiringi vokal nyanyian oleh buk Neldaswenty, Elfia Rita Dewi, mbak Eri Parmin serta keluarga besar Tumerco Band.

Sekitar seratus personil yang hadir akhirnya membubarkan diri jelang dini hari kerumah masing-masing. (Rollys Koto)

Pos terkait